by

Sapi Sonok Wujud “New Capitalism” di Era Milenial

-Artikel, Budaya-2,542 views

Berdasarkan penjelasan dari empunya, bahwa Sapi Sonok memiliki nilai jual yang tinggi, ini menandakan bahwa Sapi Sonok sebagai penentu kelas sosial, biasanya pemilik Sapi Sonok adalah masyarakat dari kalangan menengah keatas. Hal itu dikarenakan Sapi Sonok berbeda dengan sapi biasanya, sapi sonok merupakan sapi yang terlahir dari bibit sapi unggulan yang diimplementasikan secara terus menerus serta berkesinambungan pada calon keturunan dari sapi tersebut, dengan cara perkawinan silang artinya adanya sebuah perbedaan jenis sapi antara sapi betina dan sapi pejantan yang nantinya dapat mengahasilkan bibit yang baik. Dalam perawatannya memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi, masyarakat mengistilahkannya dengan “Jutaan Tenggih” artinya biaya perawatan Sapi Sonok bisa berkisar hingga 10 Juta keatas, terlihat dari satu sisi yaitu dari segi perawatan saja sudah terlihat sekali stratifikasi masyarakat bahwa tidak semua kalangan mempu memiliki sapi sonok. Suatu hal dan bahkan bisa membuat orang lain yang bukan pemilik sapi sonok menjadi terheran adalah pernyataan dari pemilik sapi bahwa biaya dalam perawatan sapi sonok menghabiskan biaya lebih banyak dari pemiliknya.  

Dalam perawatannya, Sapi Sonok memerlukan jamu khusus sebagai upaya meningkatkan kualitas sapi dari dalam seperti telur, kunyit, gula aren, kelapa serta bahan lainnya untuk menjaga kesehatan, stamina dan kualitas sapi, sementara perawatan dari luar biasannya dengan membersihkannya secara rutin dan pemberian minyak tertentu agar rambut sapi menjadi indah serta pemberian aksesoris penunjang kecantikan sapi. 

Kebiasaan masyarakat yang memiliki Sapi Sonok bahwa perawatan Sapi ini, berbeda antara pemilik satu dengan lainnya, dimana perawatan sapi ini ada yang setiap seminggu 3 kali, sebulan 3 kali dan sebagainya bergantung pada keinginan serta kemampuan pemilik Sapi Sonok yang biasanya diukur dalam skala materiil. Biasanya dalam sekali perawatan  menghabiskan Rp. 300.00,00,-. Dari hal ini, kapitalisme serta kelas sosial terlihat, dimana semakin sering perawatan dan pelatihan sapi, maka masyarakat menganggap bahwa pemilik sapi tersebut kategori orang yang berkelas. 

Perlunya biaya yang tinggi terhadap sapi sonok tidak hanya dibutuhkan dalam hal perawatan saja, namun juga sangat diperlukan dalam prosesi pagelaran Sapi Sonok, terdapat penyanyi dari prosesi kontes Sapi Sonok terdapat istilah “Tandek” yaitu seorang laki-laki yang berdandan layaknya perempuan atau memang asli seorang perempuan yang menyinden sambil menari. Ketika itu akan dipanggil nama pemilik sapi dan pemilik sapi tersebut harus menyawer dari jumlah saweran tersebut akan terlihat siapakah yang lebih berkelas diantara pemilik sapi sonok serta biaya lain yang diperlukan seperti pembelian perlengkapan aksesoris juga biaya kontribusi keikutsertaan dalam kontes sapi sonok. Banyaknya biaya yang dikeluarkan tidak meciutkan minat masyarakat terhadap kontestasi Sapi Sonok karena itu adalah bagian dari hobi dari masyarakat setempat, dan menurut masyarakat bahwa hobi ini tidak bisa diperjual belikan, mereka tetap melestarikan budaya Sapi Sonok meskipun menghabiskan biaya yang besar. 

Pelaksanaaan kontes Sapi Sonok ini tidak untuk diperlombakan melainkan hanya sebagai menaikkan nilai jual sapi jika masuk kategori sapi tercantik atau istilah lainnya “Miss Cow”, pemilik Sapi Sonok mengikutsertakan sapi mereka dalam kontes ini merupakan sebagai bentuk starategi memperluas jaringan sosial, jaringan sosial sendiri merupakan seperangkat hubungan khusus atau spesifikasi yang terbentuk dalam kelompok (Yessi Marga Safitri, 2013: 66). Pada akhirnya mendapat penilaian dan pengakuan strata yang lebih dari masyarakat khususnya oleh komunitas Sapi Sonok. Itulah mengapa orang tua yang sebelumnya memiliki hobi Sapi Sonok berusaha meregenerasikan hobi tersebut pada keturunan mereka dengan tujuan mempertahankan prestice. Bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki keturunan orang tua pecinta Sapi Sonok, namun mereka ingin menaikkan strata mereka maka bisa dilakukan dengan membeli Sapi Sonok dan dengan mahalnya Sapi Sonok maka mereka menyiasatinya dengan membeli sapi biasa yang masih kecil kemudian dirawat sedemikian rupa sehingga sapi tersebut memiliki kualitas yang baik dan menjadi Sapi Sonok. 

Kontributor

Comment

Leave a Reply