Selamat Datang di Negeri Durian (Lokal) Nusantara Indonesia. Negeri Nusantara Indonesia ini, sangat sesuai dengan pernyataan SabdaNya bahwa Tuhan telah membelah bhumi menjadi 2 dengan sebaik baiknya.
*Perihal Tuhan Membelah Bhumi* :
Perihal Tuhan membelah bhumi dan itulah merupakan tanda tandaNya, sebagai manifestasi rahmat anugerah Tuhan buat Nusantara Indonesia di Bentangan Cakrawala Khatulistiwa Kita bersama ini, sebagaimana sudah tertulis di surat ke 80 ayat 24 sd ayat 32, khususnya ayat 26, yang berbunyi “kemudian Kami telah belah bhumi dengan sebaik baiknya”, dan ayat 31 yang berbunyi “buah buahan dan rumput rumput”.
*Perihal Rujukan Garis Garis* :
Buka Surat Ke 35 Alquran Ayat 27, Surat Sang Pencipta:
“Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menurunkan air dari langit, lalu Kami keluarkan air itu buah buahan yang beraneka warnanya. Dan di antara gunung gunung itu ada garis garis putih dan garis garis merah yang beraneka warnanya dan ada pula yang sangat hitam.”
Surat FAATHIR (Pencipta) Surat ke 35 ayat 27.
Dukungan Sadguru 2023:
“Bunyi memiliki geometri tersendiri. Jika anda mengucapkan jenis bunyi yang tepat, itu akan menyentuh dan merangkul bentuk. Ada kekuatan yang luar biasa dalam hal ini”.
Kalimat aslinya.
“Sound has a geometry of its own. If you utter the right kinds of sounds, it will touch and embrace the forms. There is tremendous power in his” (Sadguru 2023).
*Kesadaran Agung Kebijaksanaan Ilahi* menyebutkan :
Pola-pola di alam adalah esensi dari kebijaksanaan.
Kita berangkat berupaya untuk berhasil Membuka Tabir Potensi Negeri Durian Lokal Nusantara Indonesia ini seyogyanya Kita berbasis dari fakta dan bukti Keanekaragaman Hayati di Bentangan Cakrawala Khatulistiwa Negeri Nusantara Indonesia tercinta ini, dengan Kita memilih Varietas Durian Lokal dengan Nama Lokalnya, sebagai salah satu manifestasi kebenaran pada keberadaan dari 2 SabdaNya di atas.
Berikut ini ada liputan dari Ade Sulaeman dan Ari F. Lukmawan perihal Durian Lokal di Negeri Durian Nusantara Infonesia di Tahun 2012 beserta catatan dari mereka berdua, yang pemilihannya oleh Moh. Reza Tirtawinata Direktur R & D Taman Wisata Mekar Sari Bogor :
Di Pulau Sumatera ada 9 Nama Duren Lokal :
1. Tembaga (Riau)
2. Selat (Jambi)
3. Bakul (Sumatera Selatan).
4. Dahlan (Lampung)
5. Bentara (Bengkulu)
6. Takada 02 (Sumatera Barat).
7. Namlung (Kepulauan Bangka Belitung)
8. Si Kapal (Sumatera Utara).
9. Phagajah (Aceh).
Di Kalimantan ada 4 Nama Durian Lokal :
1. Mansau (Kalimantan Barat).
2. Gentar Bumi (Kalimantan Tengah).
3. Sijapang (Kalimantan Selatan).
4. Kutai (Kalimantan Timur).
Di Jawa ada 5 Nama Durian Lokal :
1. Matahari ( Jawa Barat)
2. Petruk (Jawa Tengah).
3. Kuning (Menoreh).
4. Tawing (Jawa Timur).
5. SItokong (DKI jakarta).
Di Sulawesi ada 2 Nama Durian Lokal :
Raja (Sulawesi Tengah) dan Tamalatea (Sulawesi Selatan).
Dan berikut Nama Durian Lokal :
Bestala dari Bali dan Si Gundul dari Nusa Tenggara Barat.
Soya dari Maluku dan Pelangi dari Papua.
Indonesia memiliki jenis sebaran area, dan jumlah pohon durian lokal terbesar di dunia. Terutama untuk wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Berbeda dengan Thailand yang hanya memiliki tiga jenis durian yang bagus, namun mereka berhasil mengembangkannya dalam perkebunan besar.
Sesungguhnya ironis, Indonesia punya banyak jenis durian lokal bermutu, tapi malah durian montong asal Thailand yang menguasai pasaran. Ke mana durian jagoan asal Indonesia ( 2012, Penulis Ade Sulaiman dan Ari Ari. Lukmawan).
Catatan mereka berdua :
Menariknya, setiap pohon durian sesungguhnya unik. Apabila duren tumbuh secara alami melalui biji maka pohon tersebut belum tentu seratus persen mewarisi sifat induknya. Walau berasal dari satu pohon atau bahkan buah yang sama setelah tumbuh, masing masing biji akan menjadi varietas sendiri. Setiap pohon akan menghasilkan buah yang berbeda baik dari ukuran, warna daging, ukuran biji,atau durinya. Apa lagi rasanya.
Sayangnya durian durian berkualitas bagus sangat sulit ditemui di luar daerah asalnya. Sudah habis duluan jadi rebutan di kampungnya sendiri.
Durian yang tumbuh dari biji akan tumbuh di bawah pengaruh faktor lingkungan yang berbeda. Seperti faktor serangga penyerbuk, kondisi tanah hingga cuaca. Bisa dibayangkan jika 90 % durian di negeri Kita adalah tumbuhan alam, yaitu langsung dari biji dan lingkungannya serta hanya 10 % yang ditanam. Betapa kaya varietasnya, juga namanya.
Untuk menguatkan penjelasan tersebut, Kita konfirmasi dengan Slamet Penyuluh Pertanian Senior dari Cilacap yang menjelaskan seperti ini :
Durian sangat sesuai dengan kandungan unsur tanah yang ada di bawah dan lingkungannya.
Kandungan unsur tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi jalur / garis kombinasi air dan api jalur maghma gunung berapi yang secara given sudah ada sejak awal mula di ciptakanNya.
Reaksi kimia hasil bentukan dari jalur panas dan dingin tersebut akan menghasilkan komposisi unsur undurnya, yang seyogyanya akan lebih baik, bahkan kandungan microba punyaketahanan lebih.
“Dasar Kita menyimpulkan Perihal Pertanian Duren Lokal Nusantara Indonesia tersebut, adalah dari Kita secara langsung belajar ke alam, sinau ke alam dimana sejatinya mereka sudah mampu membuat keseimbangan sendiri,” begitu tandas Slamet dari Cilacap Indonesia.
Penulis & Aplikator : Guntur Bisowarno
Sumber: Galeri Dharma Arjuna Jawa Timur – indonesiarayamenggambar.blogspot.com