Wartaindonews – KLATEN. Kepala Deputi Tehnologi Energi Nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) RI,Suryantoro, Direktur Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan Dunia yang bernaung di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Mr Qu Liang dan Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan, Totti Tjiptosumirat, menggelar tradisi wiwit sekaligus melakukan panen raya padi perdana di lahan padi yang dikembangkan melalui Agro Teckno Park, di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas.
Didampingi Bupati Klaten ,jajaran Batan dan FAO selaku Badan Pangan Dunia melakukan acara wiwit.
Dalam sambutannya, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, atas nama Pemkab Klaten mengucapkan terima kasih kepada jajaran Batan yang telah mendampingi dalam pengembangan Agro Teckno Park di Klaten.
“Khusus varietas Rojolele yang kini umur bisa lebih pendek yakni 110 hari dan tinggi batang 110 cm bisa dikawal sebagai produk unggulan Kabupaten Klaten. Ke depan beras Rojolele akan dibangun sentra beras di daerah Delanggu sehingga masyarakat luas bisa menikmati beras yang pulen, enak dan wangi hasil pemuliaan Batam ,”ujarnya, kamis (21/03/19).
Bupati Klaten juga memastikan kalau produktifitas padi Klaten sangat bagus bahkan surplus. Hasil panen padi di Klaten tahun 2018 tercatat ada 431 ribu ton.
“Cadangan padi yang tersimpan ada 256 ribu ton sedangkan tingkat kebutuhan masyarakat 125 ribu ton. Sehingga bisa dipastikan tahun 2018 produktifitas beras Klaten surplus 131 ribu ton,” katanya.
Slamet (50) Salah satu petani yang bergabung dalam kelompok tani Ngudi Utomo desa Karangasem Cawas, mengatakan, hampir selama tiga tahun Batan memberikan bibit padi varietas Bestari dan kedelai kepada petani.
“Batan telah membantu bibit padi, juga membantu petani dalam sekolah lapangan langsung mengamati tanaman sehingga akhirnya dapat panen maksimal,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Klaten, Sunarno dalam laporannya mengatakan, Agro Techno Park atau ATP yang ada di Kabupaten Klaten ini merupakan Collaborating Center pertanian terpadu dengan berbasis keunggulan potensi lokal dan di Indonesia ada di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Klaten, Polewalimandar dan Musirawas. Aplikasi Iptek Nuklir dengan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Kabupaten Klaten yaitu dengan pembentukan Kawasan ATP.
Dikatakan, kegiatan pengembangan padi dengan ATP di Klaten ini dimulai pada tahun 2015 dan saat ini memasuki tahun kelima atau tahun terakhir dari program kegiatan ATP di Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.
Program ATP berbasis keunggulan potensi lokal yaitu Padi, Kedelai dan Penggemukan Ternak Sapi sebagai plasma ATP dan di Balai Benih Tanaman yang berada di Humo sebagai inti ATP. Program ATP sangat membantu Klaten dalam rangka swasembada beras dan sebagai penyangga pangan Provinsi Jawa Tengah. (Madi)