Wartaindonews, Malang – Pariwisata menjadi sektor penghasil devisa negara namun kini terdampak pandemi. Selama 10 tahun (1 dasarwarsa) Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) sukses menginisiasi desa wisata di seluruh tanah air.
” Kami sedang melakukan ekspedisi keliling Nusantara yang bertemakan ASIDEWI Celebrating Anniversarry 10 th Desa Wisata Bangkit yang dilakukan selama tahun 2021 sebagai perayaan 1 dasawarsa ASIDEWI sukses menginisiasi desa wisata di Indonesia,”
tandas Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI), Andi Yuwono, S.Sos., M.Si, Rabu (10/3/2021).
Ia mengungkapkan, perjalanan ini dimulai dengan dilakukannya rangkaian keliling Nusantara dimulai dari pulau-pulau terbesar di Indonesia yaitu ke desa – desa wisata di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, NTT, NTB, Pulau Bali, dan Pulau Jawa.
Perjalanan ini dimulai dengan dilakukannya rangkaian keliling Nusantara, yaitu MoU ASIDEWI dengan Kemenparekraf c.q Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan dengan ASIDEWI, dengan Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE., MM terkait pendampingan SDM desa wisata. MoU ini diikuti oleh 13 komunitas dan 20 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Kerjasama ini merupakan suatu bentuk upaya dalam mewujudkan SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing. “Agenda selanjutnya sebelum menyebrang ke Pulau Sumatera, Kami bertemu dengan Direktur Kajian Strategis, Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Dr. Ir Wawan Rustiawan, MM di Jakarta untuk mengkoordinasikan pembangunan pariwisata di Indonesia,”
jelasnya.
Agar Wisata Tidak Lumpuh
Andi Yuwono mengatakan, manfaat dari ekspedisi keliling nusantara yang bertemakan ASIDEWI Celebrating Anniversarry 10 th Desa Wisata Bangkit ini sebagai bentuk pengabdian dan konsistensi ASIDEWI dalam menginisiasi desa wisata di seluruh Indonesia, agar tidak mengalami kelumpuhan pariwisata desa.
Ia menjelaskam, harapan dari seluruh kegiatan ini adalah semoga pariwisata desa di Indonesia tetap bergerak dan dapat memajukan Indonesia melalui desa.
“Pariwisata saat pandemi memang mengalami perpudaran, namun jika terus bersinergitas dari pelaku-pelaku wisata serta adanya keseimbangan dengan unsur phentahelix seperti academisi, business, community, government, dan media, InshaAllah pariwisata desa dapat terus berkembang di masa pandemi Covid-19 ini, dengan tetap selalu mematuhi protokol kesehatan pada setiap destinasi wisata desa. Dari spirit kearifan kokal, menuju desa wisata hebat bangsa bermartabat,” urai Andi mengakhiri. (had)