Wartaindonews, Banten – Petani Kopi Pandeglang Banten menyatu dalam pembibitan dan serangkaian komunikasi mutu kopi menyambung masukan masukan “Komunitas Barista” dari beberapa mutu dan harga “Kopi Asli Indonesia,” yang sudah berada di Serang Banten, yang kali ini diwakili oleh Mas Sahid, merupakan upaya bersama Panitia PEDA VI dan Pemerintah Daerah Propinsi Banten dalam menemukan beragam bahasa strategis dan berseni pertanian yang bermutu berbasis budidaya pertanian kopi yang berkelanjutan, terkoneksikan dengan beragam bahasa komoditas seperti Komunitas Barista Serang Banten, Pasar Pemasaran Kopi Asli Indonesia, dalam hal ini untuk jenis Kopi Arabica, Robusta, perpaduan Arabica Robusta dari Hasil Perkebunan Para Petani Kopi Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.
Perhatian Gubernur Banten, Dr. Wahidin Halim M.SI., dengan Branding ” KOPI WH ” Kopi khas dari dan bisa jadi oleh oleh Propinsi Banten, sungguh berdampak pada Jajaran Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian Propinsi Banten, seperti Kasie Penyuluh Pertanian
Pak Ndaru Udia dan Pak Barli Agus yang sehari hari menjabat sebagai Pejabat fungsional Penyuluh Pertanian Bidang Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluhan Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Bagi para petani kopi KTNA sebanten, khususnya para petani kopi KTNA Pandeglang yaitu binaan Pak Karta Suka Tani Pandeglang.
Sejak PEDA VI KTNA Propinsi Banten Tahun 2019, di Lapangan Boru Serang Banten, 7 sd 11 Oktober 2019, Pak Karta Pemimpin Kelompok Para Petani Kopi Pandeglang Banten ini juga mendapat dukungan dan perhatian dari Pak Suprijanto Ketua Kelompok Petani BIOFARMAKA Rumah Toga Lestari, Tangerang Kota. Suprijanto, sangat peduli pengembangan uji validasi perkebunan tanaman kopi di Kabupaten Pandeglang ini, terutama untuk Aplikasi Teknologi Pengolahan Pasca Panennya.
Suprijanto KTNA Kota Tangerang juga sudah membicarakan pendekatan pengembangan kawasan EcoCulture Toursm yang bisa di sinergitaskan dengan Wisata Kopi di Kawasan Kabupaten Lebak Banten, bersama Pak Mulyana Ketua KTNA Kabupaten Lebak, serta Dinas Penyuluh Pemerintah Pak Fatul, yang secara otodidag belajar tentang cara cara masyarakat Kalimantan Barat, Pontianak dalam membentuk cluster cluster kedai kedai kopi sesuai jenis pelanggan dan pekerjaan serta ragam macam komunitas penikmat kopinya, selama 19 tahun hidup di Kota Pontianak, yang dari orang kota sampai orang desanya, semuanya sangat doyan Kopi Asli Indonesia, Kopi Pontianak Keren.
Pak Karta 4 hari sesudah acara PEDA VI juga mendapat kunjungan langsung oleh Kabid Bun Banten Pak Agus Purnohadi, sehingga keterjagaan dan keberadaan Kopi Petani Pandeglang semakin diperhitungkan, mutu semakin dikuatkan, pemasaran semakin di pastikan.
Kita bisa menyaksikan ke bahagiaan para petani kopi dan para penikmat kopi dalam beragam komunitas barista di lokal, nasional dan internasional, Ngopi Kopi Asli Indonesia bisa berpartisipasi langsung dalam prestasi dan kehadiran unik khasnya “HAMUNG the connecting happines in the world every day every thing and every moment, ” said mas yusuf owner ground camping HAMUR NAWAK BROMO SEMERU TUMPANG MALANG, dengan WISDOM COFFEnya. (Guntur Bisowarno)
Comment