Wartaindonews, Garut – Mengunjungi lokasi wisata Batu Lempar di Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan, Kab. Garut sangat menantang.
Karena harus berjalan kaki menapaki hutan pinus dengan udara dingin. Jangankan pagi hari siang pun udara terasa dingin namun menyegarkan.
Di suhu yang dingin seperti di sejumlah gunung lainnya di Kabupaten Garut, tentunya sangat cocok menikmati kopi panas sambil rehat menuju lokasi dituju.
Sebelum tiba di Batu Lempar terdapat kedai kopi yang disebut “Kopi Prabu”. Meski berada di Karangpawitan, namun yang ditawarkan di kedai milik Epi Wahyan Sontani
itu, yakni Kopi asal Gunung Papandayan Garut.
Di kedai itu, siap memanjakan pengunjung dengan sensasi varian kopi yang ditanam di sekitar gunung yang dikenal dengan kawah dan bunga eidelwilsnya itu.
Epi hanya bisa menawarkan kopi andalan kepada konsumennya yakni kopi asal Papandayan yaitu mulai prianger dari jenis Kopi Robusta dan Arabica.
“Tapi saya juga menyediakan kopi lain diluar kopi asal gunung Papandayan. Maklum konsumen itu kan berbeda-beda, tetapi yang paling banyak diminati para peziarah dari luar garut yang datang ke Makam Keramat Godog yaitu kopi dari gunung Papandayan, Kami juga menyediakan goreng singkong khas makam godog.” kata Epi, Senin (17/08/2020).
Menurut Epi, disekitar wisata Batu Lempar, selain dikelilingi hutan pinus juga terdapat kebun kopi. Akan tetapi, kata Epi, dirinya belum mencoba menawarkan kopi tersebut.
“Maklum saya buka kedai kopi Prabu ini baru sekitar dua bulan, atau tepatnya setelah lebaran dan dibukanya lokasi wisata Batu Lempar” ucapnya.
Epi pun menyebutkan, usaha membuka kedai kopi itu bukan semata mata mencari untung semata. Namun menyalurkan masa purna bakti akibat covid-19.
“Disini harga kopi sangat murah, karena saya tidak semata mata mencari untung. Akibat covid-19 saya pun istirahat bekerja karena tempat kerja saya berada di kota zona merah,” ujarnya. (Papap)