by

Semoga Yang di Jakarta Mau Belajar

-Artikel-1,098 views

Wartaindonews, Surabaya – Berangkat dari Tunjungan Plaza, Surabaya niatnya mau cegat bus bandara dari Pelabuhan.

Ditunggu beberapa menit gak datang-datang. Akhirnya adik ipar menyarankan untuk naik bus ke terminal Bungur.

Nah, bus yang saya tumpangi ini persis seperti Transjakarta. Keren lah pokoknya.

Pas melangkah masuk, saya ditanya sama petugasnya.

“Bayar pakai sampah atau tiket?”

“Tiket aja mas, pakai flazz kan?”

“Bukan” jawabnya.

“Tiket khusus mas. Kalau sampah bisa pakai botol.”

“Emang cash gak bisa mas?” Gerutu saya.

“Ndak bisa, hanya bisa pakai tiket dan sampah botol saja”

Saya langsung lemes. Apalagi malunya minta ampun. Semua mata memandang. Mungkin mereka antara penasaran sama kesal karena saya terlalu lama menahan bus.

Lalu dengan langkah gontai saya pun turun.

Tiba-tiba ada salah satu ibu yang siap memberikan tiket untuk saya.

“Sudah mas, naik saja. Nanti tiketnya dari saya” kata ibu itu.

Wajah saya pun langsung sumringah. Saya bergegas naik kembali sambil mengucapkan terima kasih pada ibu yg baik hati.

Saya diminta duduk di bagian paling belakang agar tidak mengganggu lalu lalang penumpang lainnya.

Saya masih berjalan dengan tertunduk karena malu hahahaha…

Ternyata uang gak laku di Surabaya.

Akhirnya ngobrol sama salah satu penumpang. Mas Agus yang baru saja selesai bekerja di Tunjungan Plaza. Ia hendak ke Taman Bungkul dengan menumpang bus yang sama.

Bus ini kata mas Agus baru diluncurkan awal tahun 2018. Tapi, bayarnya tidak bisa pakai uang alias pakai sampah botol atau gelas bekas minuman.

Bus melayani rute Rajawali-Bungurasih PP. Tiket berlaku selama 2 jam artinya kalau kita ketemu sama bus yang sama, masih bisa naik lagi asal tidak melewati periode 2 jam sesuai yang tertera dalam tiket.

1 tiket jalan bisa ditukar dengan
– 3 botol bekas ukuran 1,5 liter
– 5 botol bekas ukuran 550 ml
– 10 gelas bekas air minum kemasan

Untuk mendapatkan tiketnya bisa menukar sampah di Terminal Bungur Asih.

Saat naik bisa bayar pakai tiket atau sampah sesuai ketentuan.

Tak ada kata-kata lagi buat keandalan Bu Risma menata Surabaya dan memberikan rewards bagi warganya dengan mengumpulkan sampah.

Saya berandai-andai jika hal yang sama diterapkan di Jakarta katakanlah sehari saja, tentu akan menyelamatkan lautan Jakarta dari sampah plastik.

 

Oleh : Al-A’la Dzulfikar

Kontributor

Comment

Leave a Reply