Untuk bisa memahami apa itu ritual dan apa itu spiritual, Khairuddin Lubis, Praktesi Meditasi 20 Tahun, Berteknologi Spiritual dalam Bukunya bertajuk Membuka Tabir Potensi Diri terbitan Bamboo Spirit Nusantara 2021.
Ritual adalah melakukan sesuatu yang tata caranya lahir oleh sebab kesepakatan sebagai upaya agar mampu memahami, memaknai, dari sesuatu yang menjadi tujuan ritual itu sendiri.
Sedangkan
Spiritual adalah upaya untuk mengerti tentang potensi diri, spirit, Tuhan dan mekanisme hubungan Tuhan dan ciptaan~Nya melalui pendekatan mengalami.
Dari penjelasan dan pengertian yang sudah dilakukan dan dialami oleh Khairuddin Lubis selama 20 Tahun tersebut, maka acara, Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan yang terdiri dari 4 tahapan di bawah ini, merupakan perwujudan sinergi sinergitas dari ritual dan spiritual oleh Mbah Tresno Temon Kulon Progo, DPP Damar Kedhaton Nusantara Kulon Progo, khususnya di acara puncak yaitu Larung Labuh Laut di Pantai Glagah Temon Kulon Progo Jawa Tengah.
Ada 4 tahapan Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan Damar Kedhaton Nusantara (12/03/2022) tersebut.
Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan Pertama : Pembukaan dengan Bunyi Gendhing Gamelan Karawitan dan Tembang Tembang Penyelaras Jiwa Jiwa Nusantara, baik sebagai Jiwa Pimpinan Para Pemimpin Negeri Nusantara Negara Republik Indonesia Kita semua ini dari Presiden sampai RW dan RT, serta Para Jiwa Jiwa Ksatriya Nusantara yang masih aktif bekerja di Badan Tubuh Fisiknya hingga yang sudah paripurna sempurna dalam penugasan di badan tubuh fisik hidup kehidupannya di muka Bumi Nusantara ini.
Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan Kedua : Ritual Spiritual Tumpengan sesuai Tema SEDEKAH BUMI RUWAT JAGAT CILIK NGREKSO JAGAD GEDE dipimpin oleh Mbah Tresno Temon, selaku Pimpinan Padepokan Tulis Tanpa Papan dan Pendopo KENCONO RUKMI NUSANTARA.Seling Kulon Progo.
Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan Ketiga : Pelantikan Mbah Tresno Temon dengan Jajaran Pengurusnya, Menjadi DPP Damar Kedhaton Nusantara oleh Pangeran Benowo Kasultanan Kerajaan Surakarta,
Sebelum Melakukan Pengukuhan Pengurus Damar Kedhaton Nusantara Kulon Progo (12/03/2022) Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benowo dari Kasultanan Surakarta, di hari yang sama di pagi hingga siang harinya, telah melantik Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) sebagai Raja Mangkunegaran X.
Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan Keempat : Ritual Spiritual LARUNG LABUH LAUT PANTAI Glagah Kulon Progo, acara di pimpin langsung oleh Mbah Tresno Temon Kulon Progro Ketua DPP DKN Kulon Progo di saksikan dan diikuti oleh Pangeran Benowo dari awal Ritual Upara Larung Labuh Laut di Pantai Glagah Kulon Progo, sesudah acara pelatikan dilangsungkan ke pantai, dari awal acara sampai selesainya acara.
Pentingnya Fokus Kesadaran dalam Ritual Spiritual
Pentingnya Membedakan Makna Esensialitas dari Transaksional Vs Kesadaran dalam Perkara Ritual Spiritual dalam Koridor Jiwa Jiwa yang Murni, Tulus Dan Sungguh Sungguh Beriman Pada Tuhan Yang Maha Esa.
TRANSAKSIONAL atau KESADARAN
Kita dilahirkan atas dasar kasih sayang-Nya. Sebuah kesempatan untuk dapat memperbaiki apa yang telah dipikirkan, ucapkan dan lakukan pada kehidupan sebelumnya.
APA YANG KITA DAPAT PADA DETIK INI ADALAH AKIBAT DARI DETIK YANG LALU DAN SEBAB BAGI DETIK BERIKUTNYA.
Transaksional adalah tuntutan kepatuhan dengan imbalan atau hukuman.
Kesadaran berasal dari kata sadar yaitu: hidup, hadir, ada, insyaf dan seolah mengerti. Kesadaran adalah hidup, hadir, ada, insyaf dan mengerti.
Untuk menjadi mengerti tentu ada proses yang harus dilalui. Baik melalui pendidikan, pengajaran atau yang lainnya. Sungguh siapa sesungguhnya yang harus menjadi mengerti.
Kita hanya mampu melakukan tiga hal: berpikir, berucap dan berbuat. Segala ucapan dan perbuatan tentu harus melewati proses berpikir. Oleh karena berpikir, kita mampu berucap dan berbuat. Oleh sebab itu, ketika kita sadar (hidup, ada, hadir, insyaf dan seolah mengerti) pikiran adalah komando bagi apa yang diucapkan, dan atau dilakukan.
Oleh sebab seolah mengerti, maka perlu ditingkatkan agar sungguh menjadi mengerti, sehingga nilai atau value tak terabaikan.
Nilai atau value inilah yang akan menjadikan kita naik kelas. Oleh sebab itu kita perlu membangun kesadaran.
0leh sebab pikiran adalah komando bagi aktivitas berpikir, berucap dan berbuat maka, untuk mencapai nilai yang dikehendaki kita harus meningkatkan kesadaran pikiran.
Pikiran yang merupakan bagian dari unsur manusia, memiliki kesadaran dasar yang hanya untuk hidup (tanpa iringan nilai). Pada kesadaran ini, produk pikiran adalah cenderung tak ber norma. Minat akan kebendaan (fisik) yang sangat kuat sekali. Padahal tujuan kelahiran kita agar kita mampu naik kelas yang acuannya adalah kesadaran bukan transaksional.
Sungguh Dia maha pengasih (memberi tanpa pamrih) dan penyayang (memberi kepada siapa yang dikehendaki). Dia meliputi semua yang ada, ada di setiap yang ada dan setiap yang ada ada didalam-Nya. Hadir untuk memelihara, menjaga dan mengawasi. Mengawasi bukan untuk mengintip kesalahan tetapi, membimbing menuju jalan yang benar.
Dengan demikian value (nilai) selalu menjadi acuan dalam melakukan tindakan dan atau ucapan.
Saya berpandangan bahwa perbuatan baik atau buruk yang kita lakukan, bargainingnya adalah kesadaran, bukan transaksional.
Kajian Logis
Khairuddin Lubis
20 Maret 2022.
Pentingnya Memahami Eksistensi Adanya Jiwa
Sebagaimana quate yang telah disampaikan oleh Khairuddin Lubis pada 18/03/2022 yaitu 2 hal Penting di bawah ini dari perlakuan yang didapatnya melalui Meditasi Berteknologi Spiritual (Baca : Penjelasan Apa Itu Spiritual yang dimaksud sudah Kita jelaskan di paragraf atas) yaitu:
Quate Pertama :
Setiap yang ada memiliki Jiwa.
Terkait negara, jiwanya dititipkan kepada pemimpinnya.
Quate Kedua :
Awal penciptaan hukum diawali dengan hukum alam yang berikutnya disebut sains.
Kemudian hukum negara….supaya manusia bisa berbagi lahan.
Yang Ketiga baru hukum Agama, agar manusia mampu mengenal Tuhannya.
Dengan demikian semakin jelaslah makna dan arah tujuan doa serta segala aspek kelengkapan badan tubuh fisik beserta ketersediaan sarana prasarana Ritual Spiritual Larung Labuh Laut di Pantai Glagah Temon Kulon Progo Jawa Tengah, untuk penyelarasan demi penyelarasan Kemurnian dan Pembangkitan Kesadaran Fisik Menuju kesadaran Jiwa dan Kesadaran Spiritual Jiwa Jiwa Para Ksatriya Nusantara dan Jiwa Jiwa Para Pemimpin Nusantara oleh Mbah Tresno Temon Damar Kedhaton Nusantara (12/03/2022).
Akibat Kewilayahan Pantai Glagah Temon Kulon Progo di Wilayah Tanah PAKU ALAM, maka secara otomatis seluruh rangkaian Penyelarasan Acara dan Acara Penyelarasan ini terhubung dengan segenap Acara Ritual Spiritual Tanah Air dalam Kendi Genthong Nusantara di SEPAKU, PENAJAM PASER Utara, Kalimantan Timur, IKN NUSANTARA dari Persenyawaan 34 Unsur Tanah dan Air dari 34 Perwakilan Propinsi Gubernur Se Indonesia, yang di hadiri 28 Gubernur dan 6 Perwakilan Gubernur serta Para Menteri Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo pada (14/03/2022) tersebut.
Ada Peneguhan Perkara Energi Laut Nusantara Indonesia
Kita beruntung dipertemukan oleh Tuhan di kediaman Ki Ardhi di Perumahan Griya Nagari Singosari Malang Raya, Sosok Dalang Muda yang Sangat Potensial di Kota Malang.
Perjumpaan Kita dengan Mas Hendrik yang sudah mampu belajar beragam tingkatan AKSARA JAWA, AKSARA KAWI dan AKSARA PALAWA, yang sudah menempuh praktek pembelajarannya dari SD hingga berukur 40 tahun tersebut, sudah bisa membaca beragam macam Prasasti di Nusantara Indonesia ini, salah satunya yang sudah Kita sadari sangat terkait dengan Energi Ilahi dalam Ritual Spiritual Larung Labuh Laut (12/03/2022) tersebut, yaitu adanya ENERGI Ilahi dalam Kelautan Nusantara Republik Indonesia yang akan berumur 77 tahun ini, yaitu ENERGI ILAHI bernama MITREKA SATATA, adanya bukti ada di dalam :
Mitreka Satata Jalesveva Jayamahe, yang terdapat dalam Prasasti Kayung Yuwan, Tentang Empu Nala Mandalika, yang artinya :
Dengan Pasukan, Yang Menyatukan, Dilautan Kita Berjaya.
Dimana di dalamnya juga tertulis sebagai berikut :
Mahamantri Mukya Rakay Mapatih (Perdana Menteri) dan Rakyan Tumenggung Mpu Nala Rakay Tumenggung (Panglima Perang).
Sehingga dengan adanya Labuh Larung Laut di Pantai Glagah Temon Kulon Progo oleh Mbah Tresno Temon Kulon Progo selaku DPP Damar Kedhaton Nusantara Kulon Progo pada malam hari (12/03/2022) salah satu arah doanya adalah terbangkitkan ESENSIALITAS ENERGI ILAHI yang sudah terejawantah dalam MITREKA SATATA JALASVEVA JAYAMAHE tersebut, yang keberadaannya sudah tergelar gumelar gumelar sejak jaman Pemerintahan Majapahit dalam Pelaksanaan Tata Gelar Armada Kelautan Nusantara dari Takyan Tumenggung Mpu Nala Rakay Tumenggung (Panglima Perang Majapahit) di Lautan Samudera Nusantara adaNya.
Penulis : Guntur Bisowarno