Wartaindonews, BOYOLALI – Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur, Minggu 29/04/2019 Pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Hal ini sudah menjadi tradisi tiap tahun sebagai bentuk menyambut Bulan Suci Ramadhan, warga Desa Semawung Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali berbondong-bondong mengadakan sadranan, tepatnya di makam Semawung yang terletak di utara Desa. Pria wanita baik tua dan muda menjadi satu mendengarkan siraman rohani dari seorang Da’i Mamat asal Turunan, Andong Boyolali yang cukup di kenal masyarakat sekitar. Warga terlihat khusuk mendengar tausiah yang di bawakanya. Warga begitu semangat dan gotong royong dalam acara tersebut serta membawa berbagai hidangan untuk di konsumsi bersama.
Hadir Tokoh masyarakat, Sugito (49 ), kadus Semawung Paidi, Ptd Eko dan Kadus Pabregan Budi dan ratusan warga kel desa Semawung.
Salah satu warga sebut saja Giarto (35) warga Semawung rt 3 menuturkan, sadranan di mulai sejak tadi malam dan di teruskan pagi hari ini.
“Tadi malam sudah mengadakan acara tirakatan, yang menang sudah menjadi tradisi di desa Semawung dalam menyambut bulan puasa nanti,” Katanya.
Diakhir penghujung acara, di lanjutkan ramah tamah serta kenduri yang di bagikan kepada setiap pengunjung. Nampak warga sangat antusiasme dan menikmati sadranan ini, dengan berharap para leluhur di ampuni semua dosa-dosanya di bulan yang penuh berkah ini. (Yoel)
Comment