by

‘RAYAP-RAYAP’ PERNIKAHAN

-Artikel-683 views

Saya yakin Anda semua mengenal binatang kecil yang disebut rayap atau anai-anai atau semut putih. Binatang ini termasuk jenis serangga seperti semut. Meskipun kecil, rayap memiliki sesuatu yang besar yang mengagumkan yaitu daya rusak. Rayap biasanya merusak barang yang terbuat dari kayu dengan cara menggerogoti. Rayap hidup berkoloni, berkumpul dan bekerja bersama. Rayap mempunyai kerajinan dan kegigihan yang luar biasa.

Berbicara mengenai rayap, saya mempunyai pengalaman yang menarik yang terjadi belum lama ini. Peristiwa ini terjadi beberapa hari menjelang tahun baru. Ceritanya yah sebagai salah satu bentuk resolusi tahun baru (New’s Year Resolution) yaitu bebenah alias bersih-bersih dan menata ulang rumah. Saya melakukan bersama anak cewek saya, yang mengambil cuti cukup panjang. Biasanya dia mengambil cuti bulan Desember untuk ‘ngebolang’ bersama teman-temannya. Tetapi berhubung akhir tahun ini masih pandemi covid 19, acara ‘ngebolang’ batal demi keselamatan dan diisi dengan berkegiatan di rumah saja sesuai saran pemerintah. Maka kita buat acara bersih-bersih dan menata ulang rumah. Semua kamar di rumah dirapikan.

Saat membersihkan buku di kamar saya, kami dibuat kaget oleh suara bruk!!! Tiba-tiba rak kayu yang dipakai untuk meletakkan buku roboh. Buku-buku berserakan di atas ranjang. Ternyata rak kayu sudah keropos digerogoti rayap. Jangankan hanya rak kayu, rayap sanggup merusak bangunan atau gedung yang kokoh. Bahkan gedung seperti Istana Negara dan Istana Merdeka tak luput dari gerogotan rayap. Ini terjadi tahun 2006. Peristiwa tersebut pada waktu itu jadi headline koran ibukota. Rayap binatang kecil jadi ‘ngetop’ karena bisa mengancam keselamatan Presiden.

Di Indonesia, masalah rayap bukan hal baru. Para pakar mengklaim 50% gedung di Jakarta telah diserang rayap. Tiap tahun kerugian akibat serangan rayap tercatat mencapai 224-238 milyar rupiah. Sebuah jumlah yang fantastis untuk ukuran hewan seimut rayap.

Gerogotan rayap memang bisa membahayakan. Pelan tapi pasti, bangunan semegah apapun bisa hancur secara perlahan gara-gara rayap. Rayap sanggup menembus penghadang fisik. Bahkan gedung yang sangat kokoh pun tidak bebas rayap. Jadi satu-satunya cara untuk mengantisipasi rayap adalah melakukan pencegahan dan perawatan.

Demikian juga hidup pernikahan. Sebuah pernikahan yang dibangun diatas cinta yang menggebu-gebu atau diatas komitmen yang begitu kuat sekalipun tidak lantas imun dari ‘rayap-rayap’. Maka antisipasi adalah baik dan perlu untuk kita lakukan atau minimal kita mengenali serangan ‘rayap’. Berikut beberapa ‘rayap’ berbahaya yang bisa menggerogoti dan menghancurkan hidup pernikahan apabila kita tidak mengelolanya dengan bijak.

  1. Perbedaan kegiatan sebelum dan sesudah menikah.

Lain dulu lain sekarang. Ada sebuah risiko yang harus siap dihadapi setelah memasuki sebuah pernikahan. Jelas segala sesuatu akan berubah termasuk dengan semua kegiatan dan kebiasaan yang menjadi kesukaan Anda.

Mungkin waktu single, Anda seorang yang aktif dengan banyak kegiatan atau memiliki  kebiasaan mengisi waktu luang dengan hangout bersama teman, ngobrol sampai larut malam dan melakukan banyak kegiatan lainnya. Tapi sekarang setelah menikah, tidak dapat melakukan sesering dulu. Karena bagaimanapun juga setelah memasuki pernikahan, jadwal Anda pasti akan berubah. Waktu Anda tidak hanya untuk diri sendiri tetapi terbagi untuk pasangan Anda, bahkan juga untuk anak Anda. Apabila hal ini tidak dipahami bersama, maka Anda akan merasa kehilangan kebebasan.

Karena itu, aturlah waktu sebaik mungkin dan bahas apa yang ingin Anda lakukan. Apakah pasangan Anda menyukai dengan kegiatan itu atau tidak? Karena belum tentu apa yang menjadi kegiatan Anda disukai oleh pasangan Anda. Berbicara secara terbuka dengan pasangan Anda akan meminimalkan persoalan yang akan timbul.

  1. Orang yang menjadi penyebab melemahnya ikatan pernikahan.

Salah satu penyebab melemahnya ikatan pernikahan bisa karena orangtua, teman bahkan anak. Mungkin Anda secara spontan akan bereaksi: ‘Wah… padahal mereka kan orang-orang yang saya cintai!. Ya, memang tidak salah. Tetapi harus waspada karena mereka dapat menjadi sumber melemahnya ikatan pernikahan. Misalnya: salah satu dari pasangan suami isteri lebih banyak tergantung kepada orangtua. Jadi setiap keputusan selalu dipengaruhi oleh orangtuanya. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor kedekatan hubungan antara orangtua dan anak sebelum menikah dan kebiasaan ini masih dibawa dalam kehidupan rumah tangga.

Demikian pula dengan anak. Setelah ada kehadiran anak dalam kehidupan rumah tangga, maka perhatian Anda tercurah hanya kepada anak, sehingga pasangan Anda merasa tidak diperhatikan lagi. Hal inilah yang menyebabkan ikatan pernikahan Anda dapat menjadi lemah.

Namun, itu tidak atau bukan berarti Anda harus berduaan saja dan tidak boleh dekat dengan orang lain. Bagaimanapun juga kita adalah manusia yang suka bersosialisasi. Artinya Anda tetap perlu berhubungan dengan orang lain. Bahkan Anda membutuhkan mereka. Akan tetapi jika suami isteri tidak waspada, maka seseorang atau sesuatu yang lain bisa menjadi sumber yang mengacaukan kehidupan. Karena seseorang bisa merebut kasih, perhatian dan waktu Anda sampai akhirnya ikatan pernikahan menjadi makin melemah. Inilah yang perlu Anda waspadai. Ingatlah bahwa pernikahan adalah hubungan yang eksklusif. Direncanakan oleh Allah hanya untuk 2 (dua) orang saja, tidak lebih. Karena itu, suami isteri harus mengupayakan perlindungan untuk pernikahannya. Hubungan yang eksklusif adalah memiliki hubungan yang paling dekat hanya dengan pasangan Anda.

  1. Kegiatan yang menjadi pengacau.

Banyak kegiatan yang sebenarnya dapat menjadi kegiatan yang baik untuk dilakukan. Namun sesuatu yang baik itu, jika tidak hati-hati justru akan menjadi penghalang bagi hubungan suami isteri. Kegiatan yang dapat menjadi pengacau antara lain:

  • Pekerjaan

‘Supaya kebutuhan keluarga tercukupi kan harus kerja?’. Mungkin Anda mengelak bahwa pekerjaan Anda dapat menjadi pengacau. Bekerja memang harus Anda lakukan. Tetapi jika dengan pekerjaan itu, Anda menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari uang saja dan mengabaikan keluarga, itu dapat menjadi bencana!. Karena keutuhan keluarga tidak bisa hanya dipenuhi dengan harta yang banyak, tetapi kehadiran Anda ditengah keluarga juga didambakan oleh seluruh anggota keluarga.

  • Televisi

Dalam dunia yang semakin maju, banyak hal yang bisa mempengaruhi pernikahan Anda, sampai ikatan yang erat bisa menjadi lemah, salah satunya televisi. Pada kenyataannya banyak orang yang menjadi lupa waktu kalau sudah ada di depan televisi. Ada pasangan yang sudah terikat olehnya, sampai rela meninggalkan yang lain karena mau nonton acara televisi kesukaannya. Ada kah yang betah duduk di depan televisi sampai berjam-jam?

  • Komputer

Penghalang lainnya adalah komputer. Sekarang adalah jaman internet. Kalau tidak hati-hati bisa kecanduan juga. Jika sudah di depan komputer, lupa waktu karena chatting, browsing atau melakukan hal lain di depan komputer. Karena banyaknya menggunakan waktu yang ada, akhirnya lupa sesuatu yang lebih penting, yaitu: menjalin hubungan makin akrab dengan pasangan.

  • Hobi

Menyalurkan hobi untuk meregangkan otot karena kesibukan di kantor atau di rumah, boleh-boleh saja dilakukan. Tetapi jika hobi menjadi sesuatu terpenting dan mengalahkan pasangan Anda, itu yang harus diubah!. Anda tetap dapat menyalurkan hobi dan memperhatikan pasangan Anda. Caranya? Lakukan hobi bersama-sama dengan pasangan Anda bila mungkin. Misalnya: ‘nggowes’ bersama, lalu ‘nyoto’ bersama, lalu ‘keren’ bersama (kesel leren alias capek istirahat)..he..he..he. Untuk melindungi pernikahan, seharusnya Anda yang menguasai kegiatan, bukan yang dikuasai oleh kegiatan itu.

Waspadai ‘rayap-rayap’ pernikahan Anda!

 

Penulis: Ph. Ispriyanto.

Kontributor

Comment

Leave a Reply