Wartaindonews, Garut – Batalyon Infanteri Raider (Yonif R) 303 Kostrad dan Persit KCK Ranting melaksanakan rangkaian kegiatan tradisi satuan, yakni melaksanakan ziarah ke salah satu situs dan makam pendiri kerajaan yang juga seorang wali yang ada di seputaran wilayah Jawa Barat, Rabu (29/7/2020).
Diawali dengan ziarah ke situs petilasan Ciung Wanara Karangkamulyan di daerah Ciamis dan dilanjutkan ke Makam Prabu Kiansantang Syekh Sunan Rohmat Suci yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Infanteri Raider 303 Kostrad, Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos (Pejabat Danyon Lama) dan Mayor Inf Mohammad Sujoko (Calon Pejabat Danyon Baru).
Tradisi ziarah ke Petilasan Situs dan makam tersebut diikuti oleh perwakilan prajurit Yonif R 303 Kostrad yang akan melaksanakan tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia beserta Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 2 Yonif R 303 Kostrad.
Kegiatan ini merupakan tradisi satuan Yonif R 303 Kostrad yang biasa dilaksanakan sebelum Melaksanakan Serah Terima Jabatan Danyonif R 303/SSM atau kegiatan ziarah ini memang Rutin di laksanakan setiap tahun.
“Nilai-nilai yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah untuk mengenang jasa-jasa para leluhur kita dan memotivasi Prajurit khususnya prajurit YR 303/SSM agar tetap loyal bekerja sepenuh hati dan tetap memberikan yang terbaik untuk Satuan YR 303/SSM siapapun pemimpinnya,” Kata Komandan Yonif R 303 Kostrad, Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos.
Danyonif berharap, setiap individu prajurit dapat mengilhami dan meresapi semangat juang Ciung Wanara dan Prabu Kiansantang dalam menjaga keutuhan kerajaan Padjajaran serta perjuangan dalam menyebarkan agama Islam.
“Semangat itu pulalah yang juga harus dikobarkan didalam jiwa prajurit untuk mencapai keberhasilan didalam pelaksanaan tugas nantinya. Semangat nasionalisme, patriotisme dan dilandasi dengan mental dan spiritual yang tangguh kepada Tuhan YME serta profesional di dalam menjalankan tugas, seperti kata bijak mengatakan “Sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pendahulunya,” Pungkasnya. (Dede)