Wartaindonews, JAKARTA – Prabu Jayabaya adalah Raja Doho, Kediri Tahun 1.222 Masehi :
Menyadur bagian dari ramalan jangka Jayabaya :
“……Ono Ratu kinuyo-kuyo, mungsuhe njobo njero, ibarat endhog ingapit selo gampang pecahe. Nanging rinekso Hyang Suksmo. Mungsuhe kaweleh-weleh. Ratu mau banget teguhe. Kinuyo-kuyo ora rinoso, malah suko raharjo kaesi mbelani negoro sigar semangka. Hambek utomo tan duwe pamrih. Ratu mau putrane mbok rondho kasiyan….”
Terjemahan bebasnya sebagai berikut :
“…..Ada pemimpin yang dikejar-kejar/dicari cari kesalahannya. Lawannya ada di luar & di dalam lingkaran kepemimpinannya. Ibarat telur dijepit batu mudah pecah. Namun dia dijaga Yang Maha Kuasa (Sehingga) Lawannya satu demi satu terbuka aibnya. Pemimpin tersebut sangat teguh (meski) dicari-cari kesalahannya, tidak dirasakan justru menebar sukacita tenteram bahagia. Demi membela negara (supaya tidak) terbelah. Sifatnya berbudi utama tanpa pamrih. Pemimpin tersebut anak seorang janda…”
Sungguh luar biasa,
nenek moyang kita yang hatinya jernih, mampu menembus (mererawang keadaan) ratusan tahun sesudahnya.
Siapakah sang pemimpin yang dicari-cari kesalahannya tersebut yang mirip dengan situasi dan kondisi saat ini ? Silahkan pembaca dengan imajinasi masing-masing menebak atau menjawab sendiri-sendiri. (JW)
Comment