Wartaindonews, Malang – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari adalah untuk mengenang Peristiwa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi Jawa Barat yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa, 14 tahun yang lalu. Kejadian memilukan ini dipicu hujan deras yang memporak porandakan gunungan sampah disertai adanya ledakan metana dalam tumpukan sampah. Betapa sampah sangat kejam hingga menjadi mesin kematian.
Untuk mengantisipasi agar peristiwa mengerikan itu tidak terulang maka Kementrian Negara Lingkungan Hidup mencanangkan Hari Peduli Sampah Nasional. Praktis seluruh wilayah di Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. Begitu pula Kota Malang turut serta memperingati, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup. Alun-Alun yang merupakan Taman Aktif sekaligus Ruang Publik menjadi saksi bentuk kepedulian terhadap sampah digelar.
Dibawah Dinas Lingkungan Hidup, semua lini bergerak baik Bidang maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk mempersiapkan Peringatan akbar ini. Banyak kegiatan yang digelar mulai lomba mewarnai, daur ulang hingga fashion show. Kerja bakti massal pun dilaksanakan mengosek trotoar dan cabut paku di pohon.
Hadir sebagai pimpinan apel, Walikota Malang, Sutiaji. Pria kelahiran Lamongan ini mengatakan bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan.
“Pada peringatan Hari Peduli Sampah ini, hendaknya kita sadar terhadap lingkungan. Mencintai lingkungan dengan melakukan kegiatan yang positif. Tidak membuang sampah di sungai serta bersama-sama dapat menanggulangi dan memanfaatkan sampah dengan baik” ujar Sutiaji di hadapan peserta apel, Minggu (1/3/2020).
Aksi ngosek trotoar dilaksanakan di sebelah barat Alun-Alun, tepatnya di sekitaran Masjid Jami. Aksi bersih-bersih ini dilakukan oleh Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPT dan juga staf. Bahu-membahu berupaya menciptakan lingkungan bersih dan indah.
Tak kalah menariknya acara fashion show diikuti
oleh pelajar yang menampilkan baju-baju kreasi daur ulang. Gaya lenggak-lenggok diikuti musik yang menghentak memompa semangat dan menghadirkan jiwa-jiwa bertalenta.
Kegiatan mewarnai diikuti peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) menumbuhkan karakter berimajinasi dan mengeksplor diri.
Tenda disebelah selatan, diperuntukkan bagi Lomba Daur Ulang dimana mengolah dan memanfaatkan sampah menjadi benda berdaya guna dan bernilai jual tinggi. Ada vas bunga, tas, baju daur ulang, lampu belajar, pigura dan banyak lagi lainnya yang kesemuanya itu bentuk pemanfaatan barang tak berguna.
Melalui peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini dapat ditarik benang merah agar kita dapat merefresh diri untuk lebih peduli terhadap lingkungan agar alam pun ramah dengan kita.(Hariani)