Wartaindonews – SRAGEN. Memperingati Hari Tuberculosis (TB) se-dunia yang jatuh pada hari ini, Minggu (24/03/2019). Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Dinas Kesehatan Sragen menggelar acara Tb Day bertempat di acara Car Free Day Alun-alun Sasono Langen Putro Sragen.
Kegiatan TB Day dengan mengambil Tema “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya” ini dihadiri oleh Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno,S.E, Jajaran Forkopimda diantaranya Dandim 0725/Sragen Letkol Kav Luluk Setyanto, Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan, Sekda Sragen Drs. Tatag Prabawanto, Asisten III Ir. Simon Nugroho Sri Yudanto, Kepala Dinkes Sragen dr. Hargiyanto, Jajaran OPD Sragen, Kepala Rumah Sakit dan Puskesmas (Negeri dan Swasta) se-Kabupaten Sragen hingga kader kesehatan se-Kabupaten Sragen.
Pada peringatan Hari TB sedunia ini sekaligus gerakan mengajak semua pihak, baik jajaran pemerintah, untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sragen, dr. Hargiyanto dalam laporannya menyampaikan tujuan pertama diselenggarakannya acara ini untuk memperluas informasi dengan meningkatkan kepedulian masyarakat dan memperkuat komitmen agar turut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC.
“Menempatkan TBC sebagai isu utama sektor di setiap tingkatan melalui melakukan upaya-upaya baru yang inovatif serta melibatkan orang ke dampak TBC atau mantan pasien dalam mendukung program pengendalian TBC,” ujarnya.
Kabupaten Sragen pada tahun 2018 sebanyak 966 kasus (CDR 39.4%) dengan CNR 109.6/100.000 penduduk.
Atas penemuan kasus tersebut, Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus melakukan program pencegahan dan pengendalian TBC adalah dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS).
“Untuk mencapai Indonesia bebas TBC diperlukan dukungan dari segala sektor, baik di pusat maupun di daerah, oleh pemerintah maupun swasta,” jelas Bupati.
Bupati menjelasakan langkah-langkah untuk meningkatkan penemuan kasus diantaranya dengan deteksi dini melalui penemuan kasus secara aktif/masif berbasis keluarga dan masyarakat dalam bentuk Investigasi Kontak, melalui kontak erat, kontak serumah.
“Dengan tujuan edukasi, skrining gejala dan rujukan,” tutur Bupati.
Dalam kesempatan ini juga ada testimoni dari mantan pasien TBC, Siti yang menjelaskan pengalamannya saat menderita TBC.
“Batuk berdahak selama dua minggu berturut-turut tidak sembuh kemudian melaksanakan periksa ke Puskesmas. Di Puskesmas dilaksanakan pemeriksaan oleh petugas kesehatan dan ditemukan hasilnya bahwa saya positif terkena peyakit TBC (Tuberculosis),” jelasnya.
Siti dinyatakan bebas dari TBC (sembuh) setelah selama 6 bulan berturut-turut menjalani pengobatan di Puskesmas.
Selanjutnya, penjelasan gejala penyakit TBC (Tuberculosis) dijelaskan oleh Perwakilan petugas kesehatan Puskesmas Kedawung, Yani yang juga mengajak masyarakat siapa saja yang mempunyai gejala TBC untuk periksa ke Puskesmas/ Rumah Sakit terdekat.
Pada kegiatan Hari TBC Dunia di Kab. Sragen tersebut juga dilaksanakan Parade kampanye kesehatan oleh perwakilan 25 Puskesmas 2 RSUD dan RS Swasta yang ada di Kab. Sragen.
Selain itu juga ada Tekwan TB Toss (Tes Kewaspadaan Tuberculosis Temukan Obati Sampai Sembuh) dengan harapan pada tahun 2028 Indonesia bebas dari penyakit TBC (Tubeculosis).
Diakhir acara Bupati bersama jajaran Forkopimda melakukan peninjauan stand dari perwakilan Rumah Sakit di Sragen, meliputi pemeriksaan (gula darah, VCT Mobile, pembagian leaflet, konsultasi TB, gizi dan stunting). (Red/heri)