Wartaindonews, Karanganyar – Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 November 2109, Nava Hotel Tawangmangu melakukan aksi tanam pohon sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan untuk menjaga sumber air yang ada di Lawu, Kamis (21/11/2019).
Sebanyak 120 Bibit Pohon Ekaliptus berhasil di tanam di wilayah Kempong, Petak 43-1, RPH Tlogodringo, KPH Lawu Utara yang beberapa waktu lalu telah terjadi kebakaran hutan di daerah tersebut.
Aksi tanam pohon ini dimulai pukul 15.00 WIB dan diikuti oleh sekitar 30 staff dan karyawan Nava Hotel serta didampingi oleh relawan MANTAP sekitar 10 pesonil.
Jenis tanaman yang dipilih juga berdasarkan rekomendasi dari PERHUTANI dan relawan sekitar. Jenis pohon Eukaliptus ini merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan mampu menyerap air lebih. Selain itu, kelebihan lain dari eukaliptus apabila terjadi kebakaran seperti saat musim kekeringan seperti saat ini, tanaman ini masih bisa tumbuh kembali meskipun yang tersisa hanya akarnya.
Arif Mardiyanto, selaku Hotel Manager Nava Hotel menyampaikan bahwa aksi tanam pohon ini adalah bentuk kepedulian lingkungan dan sumber air yang ada di Lawu.
“Aksi tanam pohon ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar, terlebih lereng Gunung Lawu yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Nava Hotel. Jadi, sudah sewajarnya kalau kita selalu menjaga bersama-sama kelestarian alam sekitar. Terlebih setelah terjadi kebakaran di wilayah tersebut beberapa waktu lalu, kami mencoba berkontribusi melalui reboisasi ini. Kami juga berharap, pohon yang kami tanam bisa tumbuh dan mampu membantu menyelamatkan bumi” papar beliau disela-sela penanaman pohon sore ini.
Sebaga relawan pendamping dalam penanaman pohon di Lawu, Lilik S Joko salah satu anggota relawan MANTAP Tawangmangu sekaligus koordinator lapangan dalam giat sore ini mengharapkan agar semua masyarakat dan siapapun yang ada disekitar Lawu bisa menjaga dan melestarikan lingkungan hidup yang ada di Lawu.
*Seharusnya kita tidak hanya menanam, tetapi juga merawat dan memupuk pohon yang telah kita tanam agar bisa hidup dan berkembang. Karena selama ini kebanyakan dari komunitas dan instansi yang melakukan reboisasi di Lawu hanya menanam dan tidak merawat setelahnya. Jadi mereka tidak tau pohon yang mereka tanam itu bisa tumbuh subur atau malah sebaliknya, mati dan tidak terurus.” jelas Lilik setelah penanaman selesai.
Reboisasi itu tidak hanya tentang menanam, tetapi sekaligus merawat dan menjaga agar pohon yang ditanam bisa tumbuh subur sehingga akan jadi resapan air saat musim hujan. Dengan begitu kebutuhan sumber air bagi masyarakat sekitar khususnya dan lingkungan lain pada umumnya akan bisa terpenuhi, selain sebagai daya tarik wisata di Tawangmangu. (Tutty F)
Comment