Wartaindonews, Yogyakarta – Memang daerah penjaga seni tradisi dan pewaris budaya yang tak pernah lekang ditelan gerusan jaman. Salah satunya tentang kesenian Topeng Panji yang sampai saat ini masih lestari
Ki Demang Penggagas Kampung Budaya Polowijen berkesempatan belajar dan kunjungan ke Empu Topeng Jogjakarta. Beliau adalah Ki Supana dengan gelar Mas Penewu Ponowiguno dari Panembahan Kanjeng Sultan HB IX di Dusun Diro RT 57 Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul DIY, Minggu 9 Juni 2019
Menurut Ki Supa MP Ponowiguno “asal-usul Topeng di jaman Sunan Kali Jaga, tahun 1508 M, Di era Kasultanan Demak”. Dimana topeng di buat oleh Widiguno dan Widiyono seorang yang ahli membuat topeng dan menari topeng dan topeng di jaman itu yang sudah tidak lagi digunakan untuk ritual saja melainkan sudah masuk ke ranah pertunjukan/tanggapan.
Saat itu masih ada 9 figur yaitu. Panji Kesatria, Candrakirana, Gunungsari, Andogo, Ratuan, Kelono, Danowo Raksasa, Benco, dan Turas Pentol.
Jaman itu yang mengembangkan kesenian topeng adalah Ki Supo Anom yang melakukan penelusuran timur dari arah Pajang menuju Kediri sehingga berkembang menjadi 30 figur.
Berdasarkan penuturan Ki Demang, “Ki Supo Mas Panewu Punowiguno memang merupakan sebagai Empu Topeng Jogja telah melahirkan kàrya ribuan topeng”. Ditangan beliau lebih dari empat puluh tahun yang telah lalu mengambangkan sebanyak 85 figur yang menjadi ciri khas Topeng Dalang Gaya Jogjakarta.
Patut kiranya diapresiasi karena epos yang dikembangkan adalah epos Panji.
Ki Supo MP Punowiguno berharap ingin mengembalikan Panji Pulang Jiwo yang sudah mengembara kemana-mana bahkan ke negeri Thailand untuk pulang ke kampungnya sendiri yaitu Jenggala.
Selain itu Ki Supa MP Punowiguno juga berharap ada generasi yang mampu melanjutkan kegiatan seni sungging topeng dan Kesenian Topeng Dalang Jogjakarta dan pemeritah daerah memperhatikannya
Meskipun sudah ada bibit dari anaknya yang bernama Panji yang sudah mulai mahir membuat topeng masih butuh banyak pemuda yang peduli dengan kesenian Topeng Dalang Jogjakarta. (Ki Demang/Ririn SDN)
Comment