Wartaindonews, Malang – Penggalian tentang Budaya Panji di Kampung Budaya Polowijen tak pernah berhenti pada satu lokasi dimana Panji itu berasal. Panji memang menjadi icon budaya khas Jawa Timur yang sudah mendunia melalui Momory of The World yang sudah di tetapkan oleh Unesco. Tetapi Panji belum ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang diakui dunia.
Sekalipun Panji atau Inu Kertapati merupakan salah satu tokoh dalam sejarah kerajaan Jenggala yang bertemu dengan cintanya Dewi Sekataji atau Galuh Candrakirana dari kerajaan Panjalu di Kediri. Panji juga diturunkan dalam bentuk cerita-cerita rakyat seperti Timun Mas, Ande-ande Lumut, Enthit, Panji Laras, Golek Kencono, Keong Mas dan lain lain dalam ragam versi yang berbeda-beda.
Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Timur dalam epos Panji ini menarik perhatian sejumlah 25 Mahasiswa Management Science Faculty Yala Rajabhat University dari Maung City Yala Thailand yang datang ke KBP dalam rangka Study Exchange Program.
Sabtu siang 7 September 2019 mereka sengaja melakukan penelusuran situs-situs Panji yang masih eksis dan berkembang di komunitas seni budaya malang salah satunya di KBP yang diantarkan oleh Wilyan Adiasari S.E., M.M dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang yang sedang mengasuh Yala Rajabaht University Thailand Student Exchange Program selama sepekan
Mariane Samaae salah satu pengunjung merasa penasaran tentang kesamaan dan perbedaan budaya Inao di Thailand dan Panji di Indonesia “Inao di Thailand itu berasal dari cerita budha dan banyak ceritanya yang kami pelajari di sekolah”. Inao itu mirip cerita Panji di jawa, dulu kisa Inao itu di susun oleh dua putri Raja Borommakot di Kerajaan Ayutthaya Thailand.
Dulu Thailand melakukan perdagangan dengan Jawa dan orang oram dari Melayu bercerita tentang Panji dan di Thailand di kembangkan oleh putri raja dalam bentuk drama tari Dalang san Inao. Nureeta Matahe salah satu pengunjung lainnya juga menuturkan menceritakan tentang kisah percintaan antara Inou dan butsaba.
“Inao itu kesatria besar yang tampan berpetualang kesana kemari perempuan banyak yang suka, banyak yang merebut tapi cintanya hanya untuk butsaba” tuturnya. Tarian Inao sangat populer dalam pementasan Lakhon Nai, tarian hiburan di Istana Thailand dengan empat cerita Ramakhien, Unarut, Dalang dan Inao dalam bentuk musik darama dan tari.
Ki Demang selaku penggagas Kampung Budaya Polowijen menganggap wajar jika terdapat kesamaan antara Inao Thailand dan Panji di Jawa. “Karena dulu wilayah kekuasaan Mojopahit yang menyatukan bumi nusantara meliputi sumatra, Singapura, Melayu, Thailand”. Bahkan Majapahit memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma dan Tiongkok. “Wajar jika cerita budaya yang di ekspresikan dalam bentuk kesenian yang di pentaskan di berbagai negara akhirnya menjadi cerita bersama” tutur Ki Demang dalam sambutannya kepada Mahasiswa Thailand.
Wilyan Adiasari merasa senang Study Exchange Program dari Yala Rajabhat University ke Malang “akhirnya kita menemukan titik temu cross culture study dan study exchange antar dua negara yang di fasiliasi oleh Universitas Negeri Malang dalam bentuk budaya Panji dan Inao dengan kisah kisah yang mirip”.
Wilyan juga mengucapkan terima kasih kepada KBP yang menerima mahasiswa Thailand dengan jamuan makan dan jajan Tradisional serta semua diajak menari topeng bersama. Selain itu mahasiwa thailand juga bisa melihat langsung bentuk petunjukan tarian, kostum tari, topeng Panji dan batik topeng di KBP. (Ki Demang)
Comment