Wartaindo.news – Dalam hal ini membahas tentang apa yang dimaksud dengan media abal-abal. Menjamurnya media yang tak memiliki legalitas semakin banyak bertebaran, Dewan Pers bahkan sampai membentuk Satgas Media Online yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberantas media online abal-abal.
Dalam kriteria situs web/media yang terpercaya, mereka menyebutkan ada 6 (enam) faktor utama dalam web/media online tersebut. Contohnya:
1. Badan Hukum
2. Tim Redaksi
3. Alamat Kantor
4. Nama Wartawan di Berita
5. Kualitas Berita
6. Domain & Webhosting
Kali ini, saya akan fokus membahas pada faktor ke-6 “Domain dan Webhosting”.
Banyak orang awam yang tidak mengetahui apa itu Domain dan Webhosting, diibaratkan ‘rumah’ Domain adalah pintunya, dan Webhosting adalah rumah itu sendiri. Sekarang kita ambil contoh, seseorang akan membuat satu website, pasti membutuhkan Domain dan Webhosting itu sendiri.
Lalu apa yang membuat saya hanya membahas faktor ke-6? Yaitu ada pada contoh Domain yang diberikan oleh si penulis tentang Web abal-abal itu sendiri.
“situs-situs berita terpercaya biasanya menggunakan nama domain namasitus.com, namasitus.co.id, namadomain.net, nama.co.id, dan sebagainya, seperti detik.com, republika.co.id, viva.co.id, kompas.com, merdeka.com, dan sebagainya”.
Disini penulis menyebutkan bahwa Domain yang terpercaya hanya Domain yang biasa kita kenal saja. Lalu bagaimana dengan Domain TLD (Top Level Domain) lainnya? Contohnya:
1. (dot)org = Domain untuk sebuah Organisasi.
2. (dot)info = Domain untuk Blog/Web pribadi.
3. (dot)edu = Domain untuk Pendidikan.
4. (dot)mil = Domain untuk Militer.
Itu hanya sebagian contoh Domain TLD Bussiness yang mungkin belum pernah kita ketahui.
Jadi, jangan mengatakan kalau Web/Media Online yang menggunakan nama Domain yang bukan sewajarnya dikenal seperti: “.com, .co.id, .id, .net” sebagai Web/Media abal-abal.
Banyak orang belum mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sebuah Website, padahal hanya dengan uang Rp 300.000 kita sudah bisa membeli Webhosting juga mendapatkan Domain: “.com, .co.id, .id, .net dan lainnya” secara gratis.
Lalu bagaimana jika kita ingin menggunakan Domain TLD Bussiness? Tentu kita harus membayar lebih untuk Domain tersebut. Beberapa contoh Domain yang benar-benar gratis untuk mendapatkannya antara lain, “.ga, .tk, .ml”.
Jadi, kita harus jeli membedakan yang mana Web abal-abal dan mana yang bukan. Jangan berasumsi membedakan Website berdasarkan Domainnya.
Kalau bersedia untuk mengetes Web abal-abal, hubungi saya lewat komentar di kolom bawah tulisan ini agar bisa saya tes kualitas dari Web tersebut.
Penulis: Hmei7
Soal web abal-abal, ya namanya abal-abal ya banyak kriteria, soal domain dan webhosting mah gak masalah, yang pasti legalitasnya yg harus diperhatikan. Misal ada perusahaan dari luar negeri yg memang membidik pasar Indonesia, mereka tentu bisa saja pakai domain mereka sendiri, misal namadomain.ml/id, ini kan biasa sebagai pengembangan sebuah perusahaan. Sebagai konsekuensi, perusahaan seperti iti akan dituntut untuk melegalkan perusahaannya di sebuah negara yg menjadi target. Sedangkan portal berita abal-abal sendiri bagi saya adalah mereka tak akan mau mempertanggungjawabkan apa yang mereka tulis atau share di sebuah situs web.