Wartaindonews – Solo. Museum ini menampilkan warisan budaya Jawa dengan seni, artefak, & senjata khas daerah. Museum pusaka tersebut terletak di tengah kota Surakarta, yaitu di sebelah selatan Stadion Sriwedari yang dikenal sebagai Jalan Bhayangkara nomer 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kodya Surakarta, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Agustus 2017 yang lalu.
Kalau ada yang ingin mengenal dan memahami atau yang ingin mempelajari bagi para mahasiswa yang mau menyusun skripsi, ini Waktu dan Jam berkunjung ke museum tersebut sebagai berikut:
Senin – Tutup
Selasa: 09.00 – 15.00
Rabu: 09.00 – 15.00
Kamis: 09.00 – 15.00
Jumat: 08.30 – 11.00
Sabtu: 09.00 – 15.00
Minggu: 09.00 – 13.00
Keris yang dulu berfungsi sebagai senjata ampuh bagi orang Jawa, sejak jaman Ken Arok yang dikenal menggunakan keris Mpu Gandring untuk membunuh sang Mpu dan Sang Raja dari Kerajaan Singosari yaitu Raja Tunggul Ametung dengan licik dan fitnah keji dijatuhkan kepada Keboijo sebagai korban yang dituduh sebagai pembunuhnya. Kemudian Keris Setan Kober milik Arya Penangsang yang digunakan untuk berperang dengan Danang Sutawijaya.
Dan hingga masa menjelang kemerdekaan RI Jendral Sudirman yang juga bersenjatakan keris untuk melawan penjajah Belanda.
Kini budaya penggunaan keris hanya digunakan sebagai salah satu perlengkapan pakaian adat Jawa, sebagai bentuk nguri-uri (melestarikan) budaya Jawa.
Solo yang dikenal sebagai salah satu kota budaya karena adanya 2(dua) keraton yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran, yang sangat mempengaruhi budaya masyarakatnya maka masyarakat Solo tidak bisa lepas dari keris yang juga merupakan piandel (yang bisa menambah rasa percaya diri atau yang dapat diandalkan), maka setiap pengantin pria dengan adat Jawa selalu menggunakan keris dengan roncean melati, yang konon untuk mengenang kegagahan Aryo Penangsang saat ususnya keluar dari perut dililitkan di kerangka kerisnya yang menambah kegagahannya saat bertempur menghadapi Danang Sutawijaya.
Bahkan kini Solo telah ada ikon baru yang berdiri megah diatas jembatan Gilingan, Tirtonadi, sebuah tugu keris yang berdiri menjulang tinggi menambah eksotiknya daerah Tirtonadi khususnya dan Kota Solo pada umumya. (Dannyts)
Comment