Wartaindonews – Karanganyar. Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Tawangmangu mengadakan kegiatan dalam rangka motivasi kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Tawangmangu pada khususnya dan wilayah lain pada umumnya, selasa 19 Maret 2019.
Bertempat di aula Kecamatan Tawangmangu dan dihadiri oleh Dinas Sosial Jawa Tengah Rudi Agus, Dinas Sosial Karanganyar Marno, Camat Tawangmangu Rusdiyanto, BPBD Karanganyar Sutarto, Kepala desa se-Kecamatan Tawangmangu, Relawan MANTAP, TAGANA dan sejumlah masyarakat korban bencana juga relawan dari berbagai elemen.
Dalam sambutannya Camat Tawangmangu Rusdiyanto berkata, kalau bencana itu tidak bisa diminta dan tidak juga dapat ditolak, sehingga kita harus selalu siaga bencana bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Saat ini di Tawangmangu sudah ada dan terbentuk Relawan MANTAP ( Masyarakat Tawangmangu Peduli ) yang selalu siap dan tanggap bencana dan akan segera melangkah untuk berbadan hukum. Relawan MANTAP bekerja tulus iklas membantu masyarakat, tidak hanya dalam bencana tapi juga kegiatan sosial yang lain.
Dalam kesempatan tersebut Marno dari Dinas Sosial Karanganyar menerangkan bahwa Dinas Sosial Karanganyar sudah berdiri sendiri dan bertugas menyediakan logistik bila terjadi bencana karena penanggungjawab dan koordinator bencana menjadi tanggung jawab BPBD. “Selain itu Dinas Sosial juga membantu trauma healing buat korban bencana dan membantu membangunkan rumah buat korban bencana bekerjasama dengan pemerintah setempat juga para relawan, karena itu tugas kita bersama.” Tukas beliau pula.
Dan ini adalah poin-poin penting yang harus kita lakukan bersama dalam Metigasi Bencana Mandiri yang disampaikan langsung oleh Hartoko kepala seksi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana BPBD Karanganyar.
Longsor:
- Penghijauan lahan-lahan gundul dan menghindari penebangan pohon.
- Penanaman rumput vetiler (akar wangi) dipekarangan dengan tingkat kemiringan tinggi.
- Tidak membuat kolam ikan di wilayah atas.
- Tidak melakukan penggalian/penambangan dibawah tebing.
- Buat terasering untuk pekarangan/lahan dengan kemiringan tinggi.
- Syari aturan pembangunan tebing untuk perumahan: jarak dinding rumah dan tebing.
- Buat saluran drainase yang kedap air, buang air langsung menjauhi lereng.
- Buat lubang-lubang/pipa-pipa penuntas air dalam dinding-dinding tebing.
- Segera menutup retakan dengan tanah liat dan dipadatkan untuk mencegah air masuk dan menjenuhi tanah.
Bersiap siaga menghadapi bencana:
- Viralkan wilayah potensi bencana disekitar kita, buat masyarakat peduli dengan bencana.
- Waspadai tanda-tanda terjadinya bencana.
- Susun rencana bersama apabila terjadi bencana.
- Hitung warga yang potensial terdampak apabila terjadi bencana, hitung juga kelompok rentan: lansia, balita, bumil, sakit menahun, difabel. (Diperlukan dalam perencanaan logistik, tenda, peralatan DU dan lain-lain).
- Tentukan titik-titik aman untuk mengevakuasi warga (titik kumpul sementara), tentukan juga jalur yang aman menuju titik kumpul, pasang papan-papan penunjuk jalur evakuasi, sosialisasikan.
- Lakukan simulasi evakuasi/simulasi. (Tutty)