by

Misa Arwah Event Tahunan Jadi Tarik Wisata

Wartaindonews, Malang – Misa Arwah atau dalam bahasa latin Misa Requiem merupakan kegiatan umat Nasrani untuk mendoakan arwah leluhur, keluarga, handai taulan atau teman yang meninggal dan Misa Arwah yang dilkasanakan di TPU Sukun Nasrani merupakan agenda yang diselenggarakan setiap tahun.

“Kegiatan Misa Arwah ini dihadiri oleh umat Katholik yang ada di wilayah Kota Malang, umat Katholik yang ada diluar Kota Malang dan tadi saya sempat bicara dengan orang dari Jawa Tengah yang memiliki anggota keluarga yang dimakamkan di Makam Sukun ini dan juga dihadiri oleh umat Katholik yang dahulunya tinggal di Malang dan anggota keluarganya dimakamkan di TPU Sukun Nasrani, namun sekarang berdomisili di luar kota” jelas ketua panitia, Yoyok saat dihubungi via whatsapp, Senin (4/11/2019).

Lebih lanjut, pria penggemar kopi ini menuturkan bahwa tujuan dari Misa Arwah adalah untuk mendoakan semua arwah yang belum menuju ke surga atau neraka, mendoakan arwah dari keluarga untuk diringankan atau dikurangkan dosa atau kesalahan sehingga dapat masuk ke dalam surga, untuk mengenang arwah orang-orang yang kuat imannya sehingga kita ketika hidup ini dapat meneladani hidup orang beriman tersebut dan yang lebih penting kita dapat mengenang kebaikan keluarga yang sudah meninggal dan meneladani kebaikannya.

Kegiatan ini setiap tahunnya diselenggarakan di Blok Pasturan. Seperti kita tahu lokasi ini memang diperuntukkan untuk para uskub, pastur atau rohaniawan. Menariknya, panggung untuk pujian berada di Makam Mgr. Clement Van Den Pas O Carm. Beliau adalah seorang superior missionis yang lahir di Holande – Belanda, 13 Juni 1885. Pastur Clement ditugaskan ke Tanah Jawa untuk memberitakan Injil di daerah misi. Tepat pada tanggal 19 Juli 1927 ia diangkat oleh Paus Pius XI untuk menjadi Prefek Apostolik Malang. Pastur berkebangsaan Belanda ini wafat ada tanggal 16 Desember 1933 pada usia 48 tahun dan dimakamkan di Europese Begraafplaats Soekoen te Malang nama Makam Sukun kala itu. Tidak mengherankan kenapa kegiatan misa arwah selalu diadakan di lokasi ini.

Acara dimulai pukul 3 sore. Namun, para pengunjung sudah mulai memadati TPU Sukun Nasrani sejak pukul 1 siang. Tak ayal, tempat pemakaman yang berada di Jalan Sudanco Supriadi ini tumpah ruah oleh umat Katholik.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU), Taqruni Akbar saat ditemui disela-sela acara sangat mendukung kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi event ini yang merupakan agenda tahunan dan dapat dijadikan atraksi wisata, apalagi kita sudah ada Pokdarwis Koeboeran Londo jadi kita bisa mengenalkan momentum ini sebagai destinasi religi dan sejarah” ujar beliau.

Sebagai bentuk dukungan Roni, panggilan akrab pria 49 tahun ini mengerahkan para staf, penjual jasa dan kelompok sadar wisata untuk bahu-membahau menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan sehingga acara dapat berlangsung secara kondusif.

Misa arwah yang melibatkan stakholder seperti Pihak Kepolisian, DLLAJ, Kamtibnas dan elemen masyarakan merupakan suatu momentun yang dapat menjadi magnet pariwisata karena nilai-nilai sejarah, edukasi dan religi yang dapat terus dikembangkan dan dikenalkan sebagai destinasi wisata tanpa mengurangi kehidmatan dan nilai-nilai keagaman yang terkandung didalamya. (Hariani)

Kontributor

Comment

Leave a Reply