Wartaindonews, Antartika – Antartika atau wilayah Kutub Selatan Bumi adalah tempat yang paling ekstrem di dunia. Bagaimana tidak, cuaca yang keras, tidak berpenduduk tetap, dan sulit dijangkau dengan berbagai alat transportasi menyebabkan orang enggan pergi ke wilayah ini. Wilayah Antartika nyaris hanya dikunjungi oleh para peneliti atau ilmuwan, penjelajah, dan sedikit wisatawan karena tidak ada yang sanggup hidup berlama-lama di ujung dunia ini.
Namun demikian, ada saja orang yang berani melawan tantangan untuk memecahkan sebuah rekor di Kutub Selatan. Naila Novaranti, perempuan penerjun asal Indonesia adalah yang pertama berhasil melakukan aksi terjun payung tepat di atas Kutub Selatan Bumi. Rekor dunia ini berhasil dipecahkan Naila pada Kamis pagi, tanggal 5 Desember 2019.
Ini bukan kali pertama bagi Naila berurusan dengan kegiatan ekstrem. Pada 16 November 2018 yang lalu, Naila juga berhasil menaklukan ganasnya Gunung Everst, di Nepal dengan cara terjun payung.
Kini Naila menorehkan kembali prestasinya, mengibarkan Bendera Merah Putih di Benua Antartika dari ketinggian 13.500 kaki (4.114 m). Beragam kendala dihadapinya, mulai dari cuaca yang sangat dingin dan medan yang bahayanya tidak terlihat.
Ia mengatakan, risiko terberat yang harus dihadapi adalah masalah dropping zone atau tempat mendarat. Lantaran hampir seluruh daratan Antartika tertutup es sehingga sulit menerka ketebalan lapisan es yang akan didarati.
Bahkan, jika keputusan menghitung angin dan ketepatan mendarat salah, hal itu bisa membuat dirinya terperosok ke dalam longsoran lapisan tipis es yang sangat tajam.
Menyiasati tantangan yang dihadapi, Naila harus berhitung secara cermat. Bahkan, dirinya menggunakan parasut yang berbeda dari biasanya.
“Parasut yang saya gunakan ukurannya diperbesar, karena udara yang tipis,” ujar pelatih. (Ririn)
Comment