Wartaindonews — Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Sementara, seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu.
Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring.
Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.
Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”
Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami.”
Dulu, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.”
Kemudian… ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja.
Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.
Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami ?’
Sambil tersenyum anak itu menjawab,
“Manisnya permen masih terasa di lidah saya, Pak.”
Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pengasih dan Penyayang.
Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan.
Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas, karena Sang Pencipta tidak pernah salah. Dalam hidup kita bisa kehilangan uang, rumah, kendaraan, kesempatan dan lain lain, tapi jangan pernah kehilangan nalar dan nuranimu
Semoga kita terus bisa ikhlas dalam menolong semua mahluk di dunia karena mereka semua adalah mahluk ciptaanNYA.
Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan, ingat manisnya permen masih terasa di lidah.
Penulis: Christanto Wibisono
Comment