by

Malang, Besok 5 Jam Gelar Dongo Topeng Nuswantoro

Wartaindonews, MALANG – Budayawan Malang Dr. Robby Hidayat menilai di era generasi milenial dan jaman now seperti ini, tidaklah mudah generasi muda-mudi mempertahankan seni tradisi dan mewarisi generasi jaman sebelumnya. “Dibutuhkan kearifan dan sikap bijak saling memotivasi dan memfasilitasi untuk uri-uri budaya agar seni tradisi yang merupakan hasil cipta karya dan karsa lestari selamanya,” ujar Robby di Malang, Sabtu (27/04).

Sebagai wujud komitmen nyata bagi pelestarian seni tradisi lokal, pada Hari Tari Sedunia (World Dance Day) tahun ini, Kampung Budaya Polowijen (KBP) bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM) akan menggelar berbagai pentas tari selama 5 jam bersama ratusan peserta dari berbagai sanggar tari diantaranya Sanggar Sumberawan. Sanggar Denandra Lawang. Sanggar Seni Mangun Dharmo.

Acara kolosal bertajuk ‘Gelar Dongo Topeng Nuswantoro’ ini akan dihelat pada Ahad (28/04) di Kampung Budaya Polowijen, Blimbing, Kota Malang.

“Momen Hari Tari Sedunia merupakan momentum untuk mengajak semua kalangan lebih dekat dengan seni tradisi lokal. Tugas kita adalah mewarisi dan melestarikannya,” kata Dr. Robby.

Dosen tari Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang ini mengatakan pentas tari yang digelar di KBP sejatinya tidak hanya pada momen Hari Tari Sedunia. Kata Robby, warga KBP secara rutin menggelar latihan tari-tarian dengan bimbingan guru tari. Ia pun mengapresiasi anak-anak dan remaja yang mulai sadar tentang tari sebagai salah satu warisan luhur Nusantara.

“Pelbagai aktivitas yang secara reguler digelar oleh KBP diharapkan akan mampu menarik minat khususnya kaum milenial betapa berharganya karya agung seni tradisi kita,” pungkasnya. (Ririn/SDN)

 

Penulis: Ki Demang

Kontributor

Comment

Leave a Reply