Wartaindonews, Solo – Lebaran Ketupat biasanya jatuh di hari ke 7 Syawal atau jatuh pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2019.
Bakdo Kupat, konon yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa adalah Kanjeng Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali Bakdo, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.
Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus.
Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari : NGAKU LEPAT dan LAKU PAPAT.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan.
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat
(mengakui kesalahan) bagi orang jawa. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.
LAKU PAPAT yaitu:
1. LEBARAN.
2. LUBERAN.
3. LEBURAN.
4. LABURAN.
LEBARAN
Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.
LUBERAN
Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah.
LEBURAN
Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
LABURAN
Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.
KUPAT, mengapa mesti dibungkus JANUR ?
Janur, diambil dari bahasa Arab ” Ja’a nur ” (telah datang cahaya ). Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat HATI manusia. Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti KUPAT YANG DIBELAH, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.
Kenapa?
Karena hatinya sudah dibungkus CAHAYA (ja’a nur).
Tradisi lebaran ketupat awal mulanya berasal dari orang Jawa, kemudian tradisi ini menyebar ke seluruh pelosok nusantara yang dibawa oleh orang Jawa sehingga menjadi tradisi yang menasional. Makna tradisi lebaran ketupat ini sangat dalam sekali bagi orang Jawa, mengandung filosofis kehidupan yang berharga.
Lebaran ketupat merupakan salah satu hasil akulturasi kebudayaan Indonesia dengan Islam. Lebaran ketupat atau yang dikenal dengan istilah lain syawalan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia di berbagai daerah, dari mulai Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan dan lainnya.
Lebaran ketupat di semua daerah yang melaksanakannya, pelaksanaannya sama yaitu pada hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri. Lebaran ketupat hanya bisa dijumpai di masyarakat Indonesia dengan tujuan pelaksanaannya sama seperti tujuan berhari Raya Idul Fitri, yaitu saling mema’afkan dan bersilaturahim. Istilah saling mema’afkan ini di kalangan masyarakat Indonesia lebih terkenal dengan sebutan “Halal Bihalal”
Tradisi lebaran ketupat yang diselenggarakan pada hari ke tujuh bulan syawal juga merupakan tradisi khas Indonesia yang biasa disebut sebagai “hari raya kecil” setelah melakukan puasa syawal selama 6 hari atau puasa kecil dibandingkan dengan Idul Fitri yang didahului puasa Ramadhan selama 1 bulan. Sesuai dengan sunnah nabi, setelah memperingati Idul Fitri, umat Islam disunnahkan puasa selama 6 hari, yang bagi umat Islam di Indonesia kemudian diperingati sebagai Lebaran Ketupat atau Syawalan. (Dannyts)
Dikutip dari berbagai sumber:
karyacerdas.wordpress.com
idntimes.com
femaleradio.co.id
Comment