Wartaindonews, Garut – Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan turut prihatin atas dugaan penyekapan dan penyiksaan yang menimpa asisten rumah tangga (ART) asal Kabupaten Garut yang diduga dilakukan oleh majikannya di Kabupaten Bandung Barat.
Sebelumnya dikabarkan beberapa media, bahwa. Rohimah (29) ART asal Kabupaten Garut itu mengalami sejumlah penganiayaan oleh majikannya di Perumahan Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dikabarkan Saat ini Rohimah sendiri tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Yudha Puja Turnawan, legislator PDI Perjuangan itu hari ini, Senin 31 Oktober mengunjungi kediaman orang tua Rohimah dan rumah Rohimah di Kampung Cinangor, RT 02 RW 01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan.
Yudha bermaksud menyampaikan belasungkawa atas musibah yang diderita Rohimah. Selain itu Yudha juga bermaksud melihat langsung bagaimana kondisi ekonomi Rohimah dan keluarga.
“ Pertama kita mendengar kabar dari berbagai media nasional mengenai ada warga Garut yang jadi ART di Cilame, Ngamprah, Bandung Barat yang mendapat penyiksaan dari majikannya. Tentu saya sebagai anggota DPRD, wakil rakyat Garut, sekarang berkunjung ke keluarga, orang tua ibu Rohimah ikut prihatin atas musibah yang dialami ibu Rohmah,” tegas Yudha.
Dari kunjungan tersebut, Yudha Puja Turnawan melihat langsung kondisi rumah Rohimah yang cukup memprihatinkan. Rumahnya tidak layak huni. Selain itu Rohimah juga diketahui merupakan seorang janda dan punya anak satu.
Selama ini Rohimah menjadi ART di Bandung Barat meninggalkan anaknya di Kampung Halaman demi membiayai hidup anaknya itu.
Melihat kondisi tersebut, Yudha pun tergugah untuk membantu ekonomi Rohimah dengan cara memperjuangkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos RI) agar mendapatkan program atensi Kemensos. Sebagaimana yang selama ini kerap Yudha perjuangkan bagi warga miskin di Kabupaten Garut.
Yudha sudah menjalin komunikasi dengan Kemensos RI khususnya melalui Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi agar Rohimah mendapatkan program atensi kemensos. Yaitu satu program bantuan permodalan usaha (kewirausahaan) agar Rohimah bisa mandiri tanpa harus menjadi ART dan meninggalkan anaknya lagi.
Di samping itu Yudha juga berharap Rohimah mendapatkan bantuan rehab rumah dari Kemensos
“ Harapan saya beliau nanti bisa secara mandiri bisa berwirausaha di sini dan tidak perlu meninggalkan anaknya,” kata Yudha.
“ Tadi kita komunikasi dengan Kemensos dengan Pangudi Luhur, alhamdulillah dapat respon, dan besok Kemensos RI akan assesmen langsung,” tambah Yudha.
Di samping itu Yudha juga berharap Rohimah ke depan mendapatkan bantuan reguler dari pemerintah seperti PKH dan BPNT.
“Dengan kemampuan ekonomi yang sangat lemah, harpan saya negara bisa hadir membantu ibu Rohimah,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Yudha juga memberikan sejumlah bantuan sembako dan uang tunai yang diserahkan kepada keluarga Rohimah. (*)