by

KKN DDP IPB-UNS lakukan Pemutakhiran data desa dan potensi desa Segorogunung

-Artikel-243 views

Wartaindonews, Karanganyar – Sebanyak 23 Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Institut Pertanian Bogor (IPB)  yang terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok 15 dan 20 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Data Desa Presisi (KKN DDP) yang berlangsung di Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar pada tanggal 4 Juli – 18 Agustus 2022. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini berlangsung selama 45 hari dengan tujuan melakukan pembenahan dan pemutakhiran data desa yang selama ini dinilai kurang presisi atau kurang akurat.

Dikutip dari laman desapresisi.id, Data Desa Presisi (DDP) sendiri sebenarnya merupakan sebuah data yang memiliki akurasi dan ketepatan yang tinggi. Dengan adanya data ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi aktual desa yang sesungguhnya dan sebenarnya. Data ini didapatkan melalui validasi dan verifikasi warga desa yang dibantu oleh pihak luar desa sehingga biaya yang dikeluarkan akan menjadi relatif lebih murah (Sjaf, et al., 2021).  Maka harapannya dengan adanya kegiatan ini menjadikan data yang ada di Desa Segorogunung lebih presisi sehingga dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi perangkat desa dalam memberikan kebijakan, baik kebijakan dalam pembangunan maupun kebijakan yang lainnya.

Permasalahan yang muncul akibat data yang kurang presisi  pada desa di Indonesia adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa dalam mensejahterakan masyarakatnya tidak jelas dan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu DDP hadir sebagai salah satu solusi, dimana DDP merupakan perkawinan antara pendekatan spasial, sensus dan partisipatif. Ketiga pendekatan tersebut diramu menjadi sebuah pendekatan, yaitu Drone Participatory Mapping (DPM). Dengan pendekatan tersebut, mereka menghasilkan kombinasi data spasial dan data numerik (angka) yang dalam pelaksanaannya melibatkan warga Desa Segorogunung.

Data spasial yaitu membuat peta desa dengan batas-batas wilayah yang akurat dan terbaru. Sedangkan data sosial berupa data numerik warga desa meliputi sandang, pangan, papan, kesehatan, jaminan sosial, alat komunikasi, hingga alat transportasi warga. Data spasial desa diperoleh dengan menggunakan instrumen drone yang citranya memiliki resolusi tinggi sehingga akan menghasilkan data spasial yang presisi. Adapun, data numerik desa seperti data sandang, pangan, papan, kesehatan, pekerjaan dan jaminan sosial, serta kehidupan sosial diperoleh dengan menggunakan instrumen MERDESA Aplikasi.

Sebelum menjalankan program KKN di Desa Segorogunung, mahasiswa KKN DDP UNS IPB melakukan kegiatan sosialisasi terkait program kerja utama dan penunjang kepada beberapa perwakilan perangkat desa, lembaga desa, dan masyarakat desa. Selain itu juga dilakukan FGD Kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejarah desa dan juga permasalahan-permasalahan lain yang timbul di masyarakat desa dengan harapan sesama masyarakat desa semakin saling mengetahui dan saling peduli terhadap permasalahan yang ada di desa.

Kegiatan KKN DDP ini memiliki dua program kerja utama yaitu program kerja sosial dan program kerja spasial.  Program kerja sosial memiliki program kerja berupa pengumpulan data numerik melalui kegiatan sensus. Kegiatan sensus ini dilakukan oleh Tim Sosial yang berjumlah 12 orang dan juga dibantu oleh seorang enumerator yang berasal dari desa tersebut. Enumerator berfungsi untuk melakukan sensus penduduk guna memperoleh data seperti identitas keluarga, pendidikan dan kebudayaan, infrastruktur dan lingkungan hidup, jaminan sosial, kesehatan serta jumlah sandang dan pangan di Desa Segorogunung. Sensus penduduk yang dilakukan dilakukan tersebut mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan oleh unit desa presisi dalam aplikasi Merdesa Sensus. Mahasiswa bertugas mendampingi enumerator ketika akan melakukan kegiatan sensus. Pemilihan enumerator dipilih melalui perbandingan jumlah bangunan dan jumlah Kepala keluarga (KK) pada masing-masing RW. Pemilihan enumerator juga dibantu oleh masing-masing Ketua RW daerah setempat sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh unit desa presisi.

Program kerja spasial yang dilakukan oleh Tim Spasial memiliki output berupa data spasial melalui drone mapping dan citra satelit sehingga menghasilkan lima output  peta yaitu  peta orthophoto, peta administrasi, peta topografi, peta penggunaan lahan, dan peta sarana dan prasarana. Kedua output tersebut nantinya akan dikemas ke dalam sebuah buku bernama Buku Monografi.

Output atau luaran dari KKN DDP IPB-UNS ini adalah  buku monografi, dimana didalamnya sudah termuat mengenai seluruh pemetaan yang sebelumnya dilakukan oleh tim spasial menggunakan citra drone. Selanjutnya juga akan berisi tentang data numerik dari tim sosial yang sudah mendata masing-masing bangunan yang ada di Desa Segorogunung. Kedua data tersebut akan diolah kembali sehingga akan menghasilkan grafik. Dengan adanya buku monografi ini, harapannya dapat menjadi acuan pemerintah Desa Segorogunung ketika akan menentukan arah kebijakan yang lebih tepat guna dan tepat sasaran seperti pembangunan maupun kebijakan lainnya” kata Rudolf selaku Ketua Kelompok 15 KKN DDP UNS-IPB Desa Segorogunung kepada tim Wartaindonews, Senin, 9 Agustus 2022

Penulis : Kelompok 15 KKN DDP UNS-IPB

Kontributor