Wartaindonews, Padang – Kegiatan pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi atau disebut dengan “Kencing Minyak” yang diduga ilegal semakin tumbuh dan marak dilakukan di wilayah Kota Padang. Parahnya lagi, aktivitas tersebut dilakukan di tepi Jalan raya By Pass, Kota Padang, Sumatera Barat.
Pasalnya, saat ini masyarakat tengah kesulitan memenuhi kebutuhan BBM subsidi pada setiap SPBU yang ada di Kota Padang.
Aksi kecing minyak alias mengambil minyak dari truk tangki yang sebenarnya akan diantarkan ke SPBU masih saja terjadi di Provinsi Sumbar. Aktivitas ini tentu sangat merugikan masyarakat dan pengusaha. Namun hingga kini belum ada laporan dari pihak yang dirugikan kepada aparat kepolisian. Sehingga belum ada tindakan tegas dari aktivitas tersebut.
Pantauan dilapangan, terdapat beberapa titik lokasi kencing minyak tepatnya berasal di wilayah hukum Polsek Lubeg, Kota Padang.
Menurut informasi warga, diduga aksi ini dilakukan oknum sopir tangki sebelum maupun sesudah BBM dibawah ke SPBU. Dimana mobil tangki yang keluar setelah selesai mengisi BBM di Depot Pertamina diduga melakukan kencing ditempat-tempat tertentu.
“Saya menduga sopir truk tangki dan mafia tersebut ikut bermain dalam hal ini,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (30/10/2019).
Ia meminta agar pihak Kepolisian Daerah Sumatera Barat melakukan tindakan terhadap aktivitas yang diduga ilegal ini.
“Tentu saya berharap agar Polda Sumbar dapat melakukan tindakan tegas,” ujarnya.
Tidak berbeda dengan warga lainnya, keberadaan mafia BBM tersebut sangat meresahkan dan merugikan. Kemarin sudah pernah tutup, tapi belakangan ini marak dan tumbuh subur.
Dia mengatakan, praktek kencing minyak sangat merugikan negara dan masyarakat banyak. Apalagi, dengan kondisi seperti sekarang masyarakat sangat sulit memperoleh BBM subsidi di SPBU. Bahkan, di setiap-tiap SBPU di kota Padang masyarakat rela mengantri cukup panjang guna mendapatkan BBM bersubsidi tersebut.
“Kendati kegiatan tersebut sudah menjadi sorotan warga, tapi masih ada saja oknum-oknum yang melakukan kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Begalung melalui Kanit Reskrim, Iptu Eri Mayehdi ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami informasi laporan ini. Namun dia belum bisa menjelaskannya secara rinci, karena masih menunggu hasil penyelidikan. (Rio)