WartaIndonews, SRAGEN – Kamarau panjang sedang melanda Negera ini. Salah satunya terjadi di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Melihat kejadian ini, Alumni SMA Batik angkatan 89 Surakarta mengadakan bakti sosial berbagi air bersih kepada masyarakat desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen Minggu (15/9/2019). Selain berbagi air bersih, mereka juga berbagi Buku Tulis dan Pakaian.
Alumni SMA Batik angkatan 89 Surakarta bekerja sama juga dengan P.T Nusindo Rekatama Semesta dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Boyolali.
Yantono, S.E, ketua Alumni yang juga merupakan Direktur P.T Nusindo Rekatama Semesta mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin alumni SMA Batik Surakarta angkatan 89. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kepada sesama.
“Selain air bersih, kami juga berbagi Buku, tujuannya agar anak-anak yang kurang mampu bisa merasakan hak yang sama,” tutur beliau kepada wartawan Wartaindonews tadi siang.
Anak yang mendapatkan bantuan merupakan anak yatim piatu yang tersebar dari seluruh dusun yang ada di desa Ngargosari. Kegiatan ini juga sudah melalui survey yang dilakukan oleh tim Alumni SMA Batik 89 Surakarta.
“Tujuan dari kegiatan ini murni kami hanya ingin berbagi dan menunjukkan bahwa masih banyak pihak yang peduli terhadap hal-hal seperti ini. Juga saya berharap dari pemerintah kabupaten Sragen juga segera bergerak mengatasi permasalahan air bersih yang tiap tahun terjadi saat musim kemarau.” imbuhnya.
Selain itu, melalui baksos ini beliau berharap masyarakat selain mendapatkan bantuan cepat juga mendapatkan bantuan terusan. Salah satunya dengan membukakan jejaring kepada BLK kabupaten Boyolali. Sehingga kedepannya masyarakat bisa bekerja dengan ketrampilan yang nanti akan di dapat dari BLK.
Masyarakat merasa bersyukur dan berharap bantuan seperti ini akan terus ada. Salah satu warga yang kami temui, Sutiyono, yang juga merupakan salah satu ketua RT di desa Ngargosari berkata, “Kegiatan ini sangat membantu dan sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat.”
Selain itu panitia baksos juga melibatkan masyarakat secara penuh dalam kegiatan ini. “Kami berharap bantuan seperti ini juga bisa dilaksanakan setiap tahun. Apalagi sumber air dari waduk Kedung Ombo hanya bisa digunakan untuk mencuci, untuk minum kira harus beli.” Papar Sutiyono. (Yannuar Faishal M.C)