Wartaindonews – Dalam sepuluh tahun terakhir ini New Zealand selalu berada dalam kelompok 4 negara paling damai di dunia (Peaceful Country).
Bahkan pada tahun 2018 lalu berada pada posisi kedua. [Global Peace Index, 2018].
Di dunia yang dipenuhi dengan teror, kekerasan, dan kejahatan seperti ini, benar-benar menjadi musuh kemanusiaan.
Kalau terrorisme yang dilakukan dengan serangan-serangan terkoordinasi untuk membangkitkan perasaan terror di masyarakat. Terkoordinasi berarti ada beberapa orang dan ada koordinatornya yang mestinya harus segera ditangkap lebih dulu agar tidak terjadi serangan serupa kepada orang-orang tak berdosa. Mengapa korbannya harus masyarakat yang tak berdosa?
Ingat tragedi 11 September 2001 peristiwa gedung kembar WTC (World Trade Centre) di AS yang merupakan pusat perkantoran ambruk ditabrak pesawat yang dikendalikan oleh seorang teroris dengan pola kamikaze yaitu bunuh diri yang dilakukan oleh awak pesawat. Korban orang-orang sipil yang meninggal hampir 3000.
Beberapa serangan teroris Internasional:
- Serangan Maut di Klub Malam Istanbul, Turki (1 Januari 2017). Peristiwa yang menewaskan 39 orang ini dan melukai 70 orang. Pelaku penembakan bernama Abdulkadir Masharipov (34), warga Uzbekistan, yang ditangkap polisi 15 hari kemudian, di sebuah apartemen mewah di Esenyurt, Istanbul.
- Bom Bunuh Diri di Manchester Arena, Inggris (22 Mei 2017). Sebanyak 22 orang tewas dan 512 orang menderita luka-luka. Pelakunya Salman Abedi (22) yang ikut tewas dalam ledakan tersebut.
- Bom Gereja di Quetta, Pakistan (17 Desember 2017). Sedikitnya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu.
- Serangan Bom Truk di Mogadishu, Somalia (14 Oktober 2017). Laporan terakhir menyebutkan bom truk di Mogadishu, Somalia, merenggut nyawa 512 orang, dan membuat 316 terluka. Bom bunuh diri dengan menggunakan truk itu menghantam kawasan perbelanjaan yang sibuk.
Di Indonesia juga tak luput dari serangan teroris, ingat peristiwa-peristiwa teroris yang pernah terjadi di Indonesia seperti peristiwa:
- Bom Bali I 2002 adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing.
Bom Bali II, pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. - Bom Thamrin Jakarta tanggal 14 Januari 2016 yang menewaskan 4 teroris dan 4 warga sipil, dan 24 warga sipil lainnya terluka.
- Bom bunuh diri di Mapolresta Solo tanggal 5 Juli 2016, hanya sehari menjelang hari raya Idul Fitri.
- Bom molotov di Kaltim di depan Gereja Oikumene, Samarinda, tanggal 13 November 2016. Satu orang meninggal dan empat orang anak mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan di Vihara Budi Dharma, Kota Singkawang, Kalbar, tanggal 14 November 2016. Beruntung tidak ada korban jiwa.
- Bom Terminal Bus Kampung Melayu Jakarta, tanggal 24 Mei 2017, ledakan itu menewaskan setidaknya 5 orang dan 10 orang lainnya luka-luka. Korban tewas juga termasuk tiga anggota polisi yang sedang menjaga pawai obor menyambut bulan Ramadan pada malam itu. Sementara dua orang lainnya adalah pelaku bom bunuh diri.
- Pada 8 Mei 2018 terjadi kericuhan antara narapidana teroris (napiter) dengan polisi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ada lima polisi dibunuh secara sadis oleh para nepiter, mereka yakni Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli Idensos, Ipda Rospuji, Bripka Denny Setiadi dan Briptu Fandi. Kemudian, satu napi juga tewas dalam peristiwa itu.
Peristiwa itu juga disertai penyanderaan terhadap satu anggota polisi atas nama Bripka Irwan Sarjana. Butuh waktu 36 jam polisi membebaskan sandera hingga akhirnya para napi teroris yang berjumlah 155 orang menyerah tanpa syarat. - Bom di 3 Gereja Surabaya 13 Mei 2018 peristiwa bom bunuh diri. Ledakan terjadi di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Utara, GKI Diponegoro Surabaya, dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuno.
Dunia berduka untuk para korban yang tak salah dan tak tau apa-apa dan masyarakat dunia mengutuk kebiadaban para terrorist. Selain hukum di dunia para terrorist akan menghadapi hukuman yang lebih berat lagi saat di akherat nanti. (Dannyts)