by

Kampung Kajoetangan Heritage Lounching Pasar Krempyeng

Wartaindonews, Malang – Tak disangka, ditengah padatnya penduduk kayutangan kota Malang di tengah tengah Kota Malang tepat di RW 1 Kelurahan Kauman masih ada Pasar Talun. Pasar lama era kolonial yang terdiri dari 3 los yang menempati area kurang lebih 50 kali 30 meter persegi yang terdiri dari 40 bedak. Kini Pasar Talun di sulap menjadi Pasar Krempyeng.

Bukan tanpa alasan Pasar Talun yang biasa aktivitasnya ramai di pagi hari jualan sayur serta kebutuhan dapur sehari-hari dan tiap rabu ada pasar reboan. Kini ditambah aktivitasnya menjadi pasar krempyeng pasar yang menjual ragam macam jajan tradisional dan kuliner khas kampung serta jualan kebutuhan sehari hari ada disini.
Tak ketinggalan barang bekas dan antik memang selalu menjadi ciri khas kampung ini.

Kampung Kajoetangan ini memang kampung heritage yang sangat mensejarah. Kampung yang berada dalam kawasan cagar budaya memang masih berdiri kokoh puluhan bangunan rumah kuno. Kampung ini masuk dalam area pengembangan koridor Kayutangan sebagai salah satu kawasan cagar budaya.

Sabtu dan Minggu 26-27 Oktober 2019 rupanya telah di buka Pasar Krempyeng Kajoetangan untuk mengingatkan kambali serta memfungsikan kembali pasar tradisional. Pasar ini rencananya akan di aktifkan tiap bulan sekali dan setelah itu tahun depan bisa tiap minggu sekali.

Rizal Fahmi Ketua Pokdarwis KJT menyampaikan, “pasar krempyeng ini untuk memperkenalkan produk kuliner olahan makanan dan jajanan yang sebenarnya banyak warga yang memproduksi, mulai dari makanan tradisional sampai yang modern semua ada di kayutangan”, kata Rizal.

Pasar Krempyeng yang sejak siang mulai di gelar nampaknya sudah di buru warga yang berkunjung. Tinggal beberapa penjual yang tersisa meladeni pembeli. Pasar Krempyeng sajiannya menjadi menarik ketika didatangi rombongan penari Topeng Malang dari Kampung budaya Polowijen.

Ki Demang sebagai Penggagas KBP sengaja datang mengapresiasi giat Pasar krempyeng dengan menarikan 2 tarian topeng sabrang dan topeng Bapang joyosentiko.

“Kami datang untuk saling mensuport kegiatan antar kampung tematik dan berharap bisa menjadi promosi bersama” katanya yang sekaligus sebagai Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang.

Selain pengenalan produk, menari topeng Malang, tak kalah seru sejak acara di mulai hingga berakhir pengunjung dihibur musik keroncong kayutangan. Pada malam hari diadakan bicang bicang dan dialog yang dihadiri banyak tokoh kampung tematik, dinas, kampus serta tokoh masyarakat sambil menikmati lagu lagu lawas dan sajian topeng Malang. Tak lupa minggu ada kegiatan serupa hanya saja akan ada tambahan lomba lomba

Agung H Buana Kasi Promosi Wisata Disbudpar Kota Malang menyampaikan, “Ini adalah wisata heritage kreatif, selain berkunjung sambil melihat bangunan lama kayutangan nampaknya bisa di kolaborasikan dengan kuliner, seni pertunjukan dan musik. Bahwa pasar krempyeng bisa menjadi protoyipe pemasaran wisata bersama dan menjadi pusat kuliner berbasis tradisi”, Imbuhnya. (Ki Demang)

Kontributor

Comment

Leave a Reply