Wartaindonews – KLATEN. Polres klaten menggelar simulasi sistem pengamanan dalam kota (Sispamkota) di depan kantor KPU Jl. Mayor Kusmanto Klaten, guna mengantisipasi terjadinya kerawanan saat Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019 mendatang.
Skenario simulasi tersebut, menceritakan massa pendukung salah satu peserta pemilu mengamuk ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten, lantaran tidak puas dengan hasil pleno yang telah digelar.
Tim pengamanan yang terdiri dari TNI-Polri dibantu dari Satpol PP dan Damkar Klaten melakukan upaya persuasif pada awal saat massa hendak menerobos masuk ke Kantor KPU Klaten.
Namun kondisi di lapangan semakin panas, massa mulai anarkis dengan melakukan pembakaran ban serta melakukan pelemparan benda ke arah petugas keamanan yang sedang berjaga.
Polisi terpaksa mengambil tindakan menyemprotkan air dari mobil Watercanon, namun massa semakin brutal dan tidak dapat dikendalikan.
Bahkan, massa tersebut menjarah mobil yang saat itu sedang melintas, serta berusaha menyerang petugas, polisi terpaksa menembakan tembakan peringatan namun tidak ada yang menghiraukan, dan situasi semakin parah, beberapa orang yang berusaha melawan terpaksa dilumpuhkan dan diamankan.
Kapolres Klaten AKBP Aries Andhie menyampaikan, tujuan kegiatan agar seluruh personel pengamanan mengerti dan memahami bagaimana cara mengatasi situasi kekacauan dalam tahapan pemilu. Karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam hal pengamanan Pemilu.
“Beberapa hal yang disimulasikan diantaranya bagaimana cara menghadang massa. Selain itu, kita pastikan perjalanan pemilu besok aman dan lancar , hal ini terbukti saat Pilkades kemarin aman dan damai tidak ada yang mengajukan gugatan ,”paparnya, jumat (22/03/19).
Untuk pengamanan , lanjut Kapolres ,mengerahkan seluruh komponen pengamanan total hampir 2000 personil di 4400 TPS dan tersebar di 400 desa. (Madi)