Wartaindonews, Jakarta – Presiden Joko Widodo memastikan pembangunan Istana Kepresidenan di Jayapura, Papua, akan berjalan pada 2020. Istana tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 10 hektare.
“Saya bisik-bisik dulu sama menteri. Jadi mulai tahun depan Istana akan dibangun di Papua,” kata Jokowi saat menerima 61 tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (10/9/2019).
Jokowi mengatakan selama ini rencana pembangunan Istana Presiden terkendala persoalan tanah. Beruntung, Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, mau mengibahkan tanahnya seluas 10 hektare untuk dijadikan Istana Presiden. Tanah tersebut secara de facto diserahkan hari ini di Istana Negara, Jakarta.
“Beneran 10 hektare gratis? Bener? Oke nanti kalau disampaikan hari ini de facto sudah diserahkan,” ungkap Jokowi.
Abisai mengatakan keberadaan Istana Presiden akan mendekatkan simbol-simbol negara di Papua. Presiden juga akan lebih mudah berkunjung dan memantau kondisi politik, keamanan, dan ekonomi di ujung timur Indonesia.
“Saya menyumbangkan tanah 10 hektare untuk dibangun Istana sehingga perjalanan Jokowi tak hanya berkunjung ke Papua tapi berkantor. Jokowi boleh pindah ibu kota ke Kalimantan tapi kami juga ingin Pak Jokowi berkantor di Papua,” kata Abisai.
Jokowi sebelumnya tertarik dengan usulan pembangunan Istana Presiden di Papua. Sebab, warga Papua ingin Jokowi memiliki Istana tepatnya di pinggir Danau Sentani, Jayapura.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pembangunan Istana itu masih sebatas wacana dan belum ada pembicaraan lebih lanjut. “Memang ada ide pas presiden ke Papua, wah bagus juga ya bangun istana di Papua,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 4 Juni 2019 lalu. (Ririn)