by

INISIASI TikTok Academy di Indonesia Berfokus Mengembangkan UMKM

-Artikel-352 views

RUMAH KARYA dan TikTok Academy di Indonesia, Berfokus Mengembangkan UMKM.

Kementerian UMKM menyambut baik kehadiran Tiktok Academy yang akan dibuka di Indonesia, karena inisiatif ini diarahkan untuk mendukung perkembangan Usaha Mikro dan Kecil. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dra. Dwi Andriani Sulistyowati, M.AB. Asisten Deputy Pengembangan SDM Kementerian UMKM, dalam sebuah silaturahmi bersama RumahKarya.id yang berinisiatif mengembangkan Tiktok Shopping Partner di Indonesia.

Silaturahmi itu dihadiri pula sejumlah pengusaha Malaysia, perwakilan UKM Malaysia, serta Tiktok Partner dari negara jiran tersebut. Silaturahmi ini merupakan pertemuan kedua kali dalam rangka pengembangan kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Tiktok Indonesia.

“Sebagai bagian dari pemerintah, sudah tugas kami untuk mendukung, menghantar dan memberikan rekomendasi, apalagi untuk inisiatif yang baik,”demikian bu Dwi Andriani . Secara khusus bu Dwi Andriani juga menanggapi positif kerjasama dengan luar negeri dalam pengembangan UKM.

Tiktok memang telah mengembangkan TSP (Tiktok Shopping Partner) lebih dulu di Malaysia, demikian Aditya Pradewo, founderRumahKarya.id . “Mereka datang untuk berkolaborasi, terutama membantu di sisi teknologi.”

Besarnya peluang Tiktok di Indonesia tercermin dari jumlah pengguna, 99,1 juta orang tercatat pada April 2022. Di Malaysia jumlahnya 16 juta. Indonesia adalah pengguna terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan 136,4 juta pengguna.

Menurut observasi RumahKarya.id, berbagai peluang platform ini lebih banyak dimanfaatkan pengusaha besar, tak heran selama ini yang dominan ditawarkan di Tiktok adalah produk-produk impor. Justru karena fenomena semacam ini, RumahKarya.id turut mengembangkan pemanfaatan Tiktok untuk UMKM Indonesia. “Kita bertujuan agar brand lokal bisa berkembang, di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujar Aditya Pradewo.

TSP dan MCN

Berdasarkan survei yang dilakukan selama ini, Rumahkarya.id melihat produk-produk UMKM indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk impor, baik dari segi kualitas maupun penampilan. Itulah sebabnya Rumahkarya.id bekerjasama dengan pihak-pihak dari luar negeri, supaya produk-produk Indonesia bukan cuma bisa beredar di dalam negeri.

“Melalui platform ini, produk Indonesia akan masuk pasar International, dimulai dengan pasar negara tetangga,”Aditya Pradewo menyatakan.

Untuk mencapai ambisi itu, ada dua hal yang akan dikembangkan sebagai strategi, yakni Tiktok Shop Partner (TSP) dan Multi Channel Network (MCN).

Tiktok shop partner adalah proses kemitraan dengan Tiktok untuk membina para UKM agar bisa berjualan, di Tiktok. “membuka toko di Tiktok dan mengundang orang untuk membeli,” demikian Pradewo.

MCN atau Multi Channel Network (MCN) melengkapi proses ini dengan mengembangkan peran para talent atau host yang akan membantu proses penjualan melalui Tiktok. Mereka akan menjadi pemasar effektif, dengan sistem komisi. Mekanisme semacam ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda atau mereka yang ingin berusaha atau berjualan produk UMK melalui Tiktok. Selain itu, proses ini memungkinkan satu toko UKM untuk bisa memiliki lebih dari satu outlet.

Tiktok Academy
Berbasiskan dua pilar TSP dan MCN inilah kemudian Rumahkarya.id berinisiatif mengembangkan Tiktok Academy, yang akan dilaunching pada November 2022. Tiktok academy ini adalah proses peningkatan kemampuan secara terstruktur dan sistematis, yakni peningkatan kemampuan toko atau ukm, dan peningkatan kemampuan para host. Rumahkarya.id menjadi lembaga yang menyediakan pelatihan agar para host paham produk lokal, dan berkemampuan mempromosikan produk lokal.

Tahapan dalam Tiktok Academy adalah tahap sosialisasi, pelatihan, inkubasi dan akselerasi.

Untuk mencapai hal ini, akan disediakan tempat display produk yang terintegrasi dengan studio Tiktok dengan peralatan lengkap. Saat ini Rumahkarya.id sudah memiliki 5 studio, antara lain di Ancol.

Model semacam ini sudah ada di Cina. TSP menyediakan studio dan menyediakan tempat/area untuk para UKM/produk lokal memajang barang-barangnya, sehingga memudahkan para host/marketer memilih barang yang mereka minati.

Proses ini dilakukan agar kita siap memasuki era metaverse. (fbl)

Penulis : Biyung AR

Editor : Guntur Bisowarno

Kontributor