Wartaindo.news – Klaten. Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda di wilayah Klaten yang terjadi pada Rabu (6/3/19) malam, mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir di beberapa kecamatan. Hingga saat informasi ini diterima tim Wartaindonews, Rabu malam hingga pagi ini, Kamis (7/3/19) hujan masih turun di wilayah itu.
Hujan deras mulai mengguyur wilayah kecamatan Gantiwarno, Wedi, Cawas dan Trucuk kabupaten Klaten sejak hari Rabu sore pukul 14.12 WIB hingga 16.54 WIB.
Informasi yang diterima tim Wartaindonews dari Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten lamanya hujan mengakibatkan air sungai Dengkeng meluap dan menggenangi beberapa desa di Kecamatan Bayat, Trucuk, Wedi dan Cawas. Ketinggian air rata-rata mencapai setinggi pinggang orang dewasa sehingga banyak ruas jalan yang tertutup.
Sedangkan di wilayah Komplek masjid Golo, Paseban, Bayat terjadi talud longsor akibatnya 55 orang dari 13 KK diungsikan . Derasnya hujan disertai angin kencang di wilayah 4 kecamatan tersebut juga berdampak beberapa pohon tumbang. Beberapa diantaranya mengenai rumah dan menutup akses jalan .
Selain itu, akibat dari luapan sungai dan juga tanggul sungai yang jebol mengakibatkan satu rumah mengalami kerusakan dan mengancam empat rumah lainya.
Data BPBD menyebutkan daerah yang terdampak dari kejadian tersebut diantaranya, untuk kecamatan Bayat terkena dampak Paseban, Beluk, Kebon, Beluk, Krikilan, Tawangrejo, Wiro dan Talang .
Untuk kecamatan Cawas yaitu Bawak, Japanan dan Karangasem. Kecamatan Trucuk desa Gaden dan Kalikebo sedangkan kecamatan Wedi hanya Melikan dan Pacing .
Menurut laporan harian BPBD Klaten menyebutkan, luapan air sungai Gamping desa Karangasem merendam 50 hektar tanaman padi.
Sementara, keadaan saat ini ketinggian air banjir di sejumlah wilayah mulai menyusut. Warga di lokasi banjir dan longsor masih dievakuasi ke tempat pengungsian sementara. BPBD, PMI, TNI, Polri, dan Relawan masih memantau hingga keadaan aman. (Madi)
Comment