Wartaindo.news – Negara Hastinapura tak akan hancur dan luluh lantak, tak akan banyak korban yang mati sia-sia apabila keluarga besar Hastinapura (Pandawa dan Kurawa) tidak termakan hasutan Sangkuni. Mereka semua berawal dari sebuah keluarga yang damai, bersatu, kompak, sehingga sangat disegani kerajaan sekitar.
Setelah adik Sangkuni, Gandari menjadi istri Destarata yang buta, maka diapun juga menutup matanya karena sebenarnya ia lebih memilih Pandu dari pada Destarata yang buta.
Sangkuni sebagai kakak Gandari juga merasa kecewa.
Bermula dari rasa kecewa itulah maka Sangkuni mulai menyusup ke negara Hastinapura, masuk ke dalam pemerintahan Hastinapura. Hasutan dan besutan Sangkuni dengan perlahan tapi pasti mulai ditanamkan bibit kebencian dan bibit permusuhan antara anak-anak Destarata dan anak-anak Pandu sejak mereka masih kecil hingga mereka tumbuh dewasa, dengan target anak-anak Pandawa harus dilenyapkan agar kekuasaan Sangkuni yang sudah bisa nyetir Duryudana (Kurawa) bisa langgeng dan menguasai pemerintahan dengan jonggol Duryudana sebagai bonekanya yang bisa dikendalikan kemana Sangkuni mau.
Itu semua terjadi karena peran si Sangkuni yang berulah menghasut, ngompori, membuat fitnah, menyebar berita bohong (hoax), berbuat curang, karena rasa sirik, tamak, benci dan dendamnya hanya untuk sebuah kekuasaan di dunia yang tidak kekal.
Persis seperti situasi Indonesia saat ini, apalagi menjelang Pilpres dan Pileg, banyak muncul Sangkuni-Sangkuni bergentayangan menghasut sana-sini, membikin onar serta membuat keresahan bangsa dan negara dengan target berkuasa, tanpa peduli negara jadi porak poranda.
HATI-HATI SANGKUNI-SANGKUNI BANYAK BERTEBARAN DI NEGERI INI. !!!
Solo, 5 Februari 2019.
Danny T.Susetyo
