Wartaindonews, SOLO – Pemilu serentak 2019 secara umum telah berjalan lancar dan kondusif, jauh dari yang diresahkan oleh masyarakat.
Dari lembaga survey yang melakukan penghitungan cepat (quick count), adalah dari lembaga yang memiliki reputasi, integritas dan kapabilitas yang sudah teruji pada beberapa kali dilakukan baik pada saat pilpres, pilgub, dan pilkada, antara lain, litbang Kompas, LSI ( Lembaga Survey Indonesia) Denny JA, Indobarometer, SMRC, Poltracking, Charta Politika, Voxpol Center.
Dari jumlah data masuk sampai pagi ini pukul 7.26 WIB dari Metro TV :
LSI 99,50% hasil unggul utk Jokowi-Ma’ruf Amin 55,77%
Indobarometer 99,67% hasil unggul utk Jokowi-Ma’ruf Amin 54,32%
SMRC 97,11% hasil unggul untuk Jokowi-Ma’ruf Amin 54,86%
Poltracking 99,30% hasil unggul utk Jokowi-Ma’ruf Amin 54,87%
Charta Politika 98,10% hasil unggul untuk Jokowi-Ma’ruf Amin 54,30%
Voxpol Center 100% hasil unggul untuk Jokowi-Ma’ruf Amin 54,55%
Walaupun hasil quick count tersebut bukan merupakan hasil resmi dari KPU tetapi lembaga-lembaga survey tersebut hanya mempunyai margin of error 1% sampai dengan 2% berdasarkan historical performance yang pernah dilakukannya.
Dari kubu 02, nampaknya tidak puas dengan hasil quick count, yang kata Neno Warisman sudah dirancang. Bahkan Prabowo telah melakukan sujud syukur meng-klaim untuk kemenangannya.
Walupun pelaksanaan pemilu 2019 telah berjalan lancar dan secara umum kondusif, namun ada beberapa orang dengan identitas pakaian bertuliskan FPI, disinyalir akan membuat kacau di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat, langsung dibekuk polisi.
Kejadian di Sampang, Madura adanya kericuhan 2 (dua) kelompok saksi caleg hingga terjadi penembakan oleh salah satu kelompok. Saat ini para pelaku sudah diamankan di Mapolres Sampang.
Sebelum kericuhan tersebut juga telah terjadi aksi pembacokan terhadap seorang saksi Pemilu 2019.
Dari pelaksanaan pemilu yang telah berjalan baik ini, Inggris mengapresiasi penyelengaaraan pemilu di Indonesia, sejumlah pemantau asingpun memuji Pemilu di Indonesia berjalan inklusif, bahkan Malaysia ingin adopsi masa tenang Pemilu Indonesia.
Sambil menunggu real count dari KPU, hiruk-pikuk jelang pemilu telah berlalu, kini saatnya kita semua untuk bersatu padu membangun negeri untuk Indonesia maju. (Dannyts)
Comment