Wartaindonews, Malang – Sesudah mendapat holografis energi informasi dari Bpk. M. Dwi Cahyono-Budayawan dan Arkeolog yang tinggal dan berDaya Cipta Karsa Rasa Karya di Griya Ajar Citralekha, Sengkaling Batu ; saya, Guntur Bisowarno S.Si., Apt Ketua Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia [ASJI 2019~2020] segera berinisiatif untuk mengontak Dwi Cahyono, untuk bisa hadir sebagai Pembicara Pertama Saresehan SONGGORITI DULU – KINI : Pemberdayaan Wisata Desa Berbasis Eko-Sosio-Kultural Lokal, pada hari Minggu, 22 Desember 2019 Pukul 19.00 di Griya Santhadewa – Desa Songgoriti Batu, oleh amongtanifondation dari Kota Batu Jawa Timur Indonesia, dalam rangka persiapan FESTIVAL NIKI SONGGORITI 2020.
Rekomendasi Peluang dari Gagasan Kinerja Kerja Inovatif Smart Milenial tersebut berdasarkan adanya Sinergitas Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia Antar Daerah di Desember 2019 yaitu sesudah MUNAS IV [ASPETRI : Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia ] dalam Seminar Nasional yang bertajuk ” Membingkai Kearifan Tradisional Indonesia dan Manfaat Herbal Sebagai Aset Warisan Budaya Nusantara adalah Modalitas Dahsyatnya Saintifikasi Jamu Indonesia” yang telah diselenggarakan di Hotel Narita Tangerang Kota, 27~28 Nopember 2019, dengan pembicara utama Guntur Bisowarno, S.Si., Apt selaku Ketua ASJI bersama Prof Rusmin Tumanggor., MA anggota Komisi Nasional Saintifikasi Jamu Indonesia.
Disamping itu dari hasil Team Monitoring Evaluasi Outcome Dampak Hasil Munas ASPETRI IV dan Seminar Nasional Saintifikasi Jamu Tersebut, yang terdiri dari Suprijanto Ketua ASPETRI Pengda Banten dan Pimpinan Rumah Toga Lestari; Bunda Primaningsih Pimpinan Klinik Pondok Lembayung dan Ketua ASPETRI Cabang Tanggamus Lampung; Ketua Rumah Sehat Holistik Indonesia Bu Iis Sumiati dan Penggerak Djamoe Indonesia; Suhu Thio Eng Lan Staf Pengajar Kelas MetaFisika Indonesia di LKP Rumah Toga Lestari dan Terapis Penyakit Medis berbasis Energi Gelombang MetaFisika Quantum dan Etnosain Teknologi Modern Kuno Klasik; Gunawan Ade, Koordinator Jaringan Sinergitas Kerjasama Budaya, Jasa dan Produk Suku Badui Dalam di Kawasan Tangerang, Tangerang Selatan dan Se Propinsi Banten; Benito Lopulalan, Komunikator dan Fasilitator Herba Murni, Herbal dan Jamu Indonesia, dari [ASEC: Asean Solidarity Economic Council], Bersama Guntur Bisowarno, Membangun Kerja Kerja “SMART PROGRAM” berupa Sinergitas ASJI Antar Lembaga dan Antar Daerah dalam Kemitraan Strategis di Bidang Aplikasi dan Implementasi Serta Pengembangan Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia [ASJI] di bulan Desember Pengujung Tahun 2019.
Sinergitas ASJI ini pun terlaporkan dan terkoordinasikan secara intensive dan bertahap sesuai maksud tujuan peruntukkannya, kepada Apoteker Gemparing S.Si., Apt Ketua [ IAI : Ikatan Apoteker Indonesia] Kabupaten Gresik dan Apoteker Abdur Rahman S.Si., Apt, Selaku Sekjen [APBI : Apoteker Praktek Bersama Indonesia] dan Konsultan Pemberdayaan Petani Perempuan HKTI [Himpunan Kelompok Tani Indonesia] Jawa Timur, Kedua Lembaga IAI Gresik dan APBI inilah yang secara resmi dan legal, berkenan Menetapkan dan Mengeluarkan Surat Tugas secara Bersamaan Untuk Apoteker Guntur Bisowarno S.Si., Apt dalam membentuk Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia [ASJI] di Tahun 2017
Di Kawasan Bioregion Kota Kerawang dan Kabupaten Cianjur Jawa Barat ASJI bersama Rumah Sehat Holistik Indonesia, Pimpinan Bu Iis Sumiati, Bersama Suhu Tio Eng Lan, Ahli Meta Fisika Quantum Energi Semesta telah mengembangkan Riset dan Aplikasi Implementasi dari Beragam Metode Terapi Holistik dan Metode Pendeteksian Awal, Proses, Akhir dan Lanjutan untuk memudahkan pasien dan wisatawan dalam serta luar negeri untuk mengalami Terapi Kesehatan Holistik berbasis Keakuratan dari Data Informasi dari Identifikasi Derajat Peningkatan Kesehatan Badan, Jiwa, Ruh secara Terpadu Holistik Komprehensif disesuaikan dengan Latar Belakang Penyakit Kesehatan dalam Sosio Budaya Sejarah Kisah Hidup Berkehidupannya, menembus batas lintas peradaban, multi agama, multi budaya dan multi profesi bidang pekerjaan dan usahanya masing masing.
Adapun Panduan Program Program Smart Wisata Kesehatan dan Skenario Perjalanan Kebugaran Holistik Di Kawasan Bioregion Tangerang Kota Smart City, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten, Kecamatan dan Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Kota Kerawang dan Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat, ASJI menggunakan Unjuk Kinerja dan Parameter Informasi dari Komisi Informasi Pusat Negara Republik Indonesia, Katalog Wisata Kesehatan dan Skenario Perjalanan Wisata Kebugaran Indonesia dari Dua Duo Kementerian RI yaitu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, terakhir dengan memperhatikan perkembangan Penelitian Tumbuhan Obat dan Jamu [RISTOJA: Riset Tanaman Obat dan Jamu] Indonesia, yang dipimpin oleh Kepala [B2P2TO2T: Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat Obat Tradisional] Akhmad Saikhu, di bawah Payung Kepala Yankestrad Kementrian Kesehatan RI, Dr.dr Ina Rosalina Dadan Sp.A(k).
Dukungan Moral dan Beragam Sinkronitas Kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota, Pemerintah Desa dan Praktisi Swasta Aktif di Wilayah Kawasan Bioregion Negara Republik Indonesia, sungguh sungguh ASJI 2019 – 2020 perhatikan dan pergunakan dengan seksama, seperti di bawah ini:
Lahan, Kata Dewanti Rumpoko Walikota Kota Batu [8/11/2019] saat di acara Festival Jamu Nusantara di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Wilayah Kawasan Bioregion Kota Batu memiliki banyak lahan yang berpotensi tinggi untuk ditanami bahan bahan dasar membuat Jamu Tradisional Warisan Leluhur, karena menurut ibu Dewanti, Jamu Tradisional Indonesia tersebut sangat bagus untuk menjaga kesehatan dan sangat baik buat kebugaran anak anak muda.”
Kebijakan Rencana Tindak Lanjut Acara FESTIVAL JAMU NUSANTARA [8/11/2019] tersebut merupakan bagian dari mensosialisasikan Jamu Tradisional Indonesia yang banyak manfaatnya, baik untuk pencegahan, pemeliharaan, penyembuhan, pengobatan, hingga penyehatan kualitas derajat kesehatan hidup berkehidupan generasi milenial, maka kami dengan para petani di Wilayah Kawasan Bioregion Kota Batu bisa menanam bahan dasar Jamu Tradisional Indonesia, karena selama ini, konsentrasi pertanian di Kota Batu terfokus pada sayur dan buah,” tegasnya.
Sementara itu, Charles Saerang Generasi Ketiga Keturunan Pengusaha Jamu Nyonya Meneer Semarang menilai Kota Batu di bawah Kebijakan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota Walikota Dewanti Rumpoko, mampu dan bisa Menjadi Kota PERTAMA untuk menjadi WISATA JAMU sebagai GAYA HIDUP GENERASI MILENIAL, Konsep dan Wujud Jamu Sebagai Gaya Hidup Generasi Milenial justru muncul dari Kota Batu,” Ujarnya.
Padahal menurut beliau, Konsep tersebut sebelumnya sudah pernah diusulkan di tingkat nasional. Meski begitu, katanya tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan.
“Saya berharap Progres Program seperti ini jangan hanya berhenti di KOTA BATU saja, tapi HARUS JADI PROGRAM NASIONAL,” ujarnya.
“Kenapa Pertumbuhan dan Pengembangan dari Konsep Progres Program Panduan Jamu sebagai Gaya Hidup Generasi Milenial, pasti bisa berjalan secara efektif dan efisien, dari tingkat desa kota kabupaten propinsi hingga nasional, sebab bisa sejalan dengan segenap Kemitraan Strategis dan SINERGITAS ASJI 2019 – 2020 di segenap daerah yang terpanggil untuk menetapkan secara SMART INOVASI GENERASI MILENIAL;
Untuk Program Progres Inovatif Kreatif dan Transformatif, yang sangat Partisipatif dari semua pihak, baik wisatawan dalam maupun luar negeri, serta semua stakeholder yang berkompeten, yang semakin berkesadaran atas Derajat Kesehatan Komprehensif dan Kebugaran Holistik berbasis Saintifikasi Jamu Indonesia, yang merupakan Ejawantah dari Revitalisasi Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan Ilmu Kesehatan Manusia Seutuhnya dan Berdzati Diri yang kokoh dan tabah dari Para Leluhur Nenek Kakek Moyang Kita Semua Apa Adanya,” Tegas Guntur Bisowarno S.Si., Apt Ketua Asji.
Penulis: Guntur Bisowarno
Comment