by

Festival Kampung Lampion Bangkitkan Wisata Edukasi Kreatif Malam Hari di Kota Malang

-Nasional-266 views

Wartaindonews, Malang – lebih dari 100 anak Kampung Lampion berkeliling kampung dan berarak-arakan sambil membawa lampion. Suasana nampak gembira dan bahagia karena mereka lama tak berjumpa padahal tinggal satu kampung, Senin (26/10/2020).

Karena Covid-19 anak anak lebih banyak di rumah dan bermainpun dengan jumlah teman terbatas. Nampaknya Festival Kampung Lampion Wangi membawa angin segar bagi anak-anak untuk mengekspresikan dirinya. Di festival itu mereka menari, menyanyi dan bermusik.

Suheni Ketua Pokdarwis Kampung Lampion Wangi yang berada di Jalan Juanda Gang 5a RW 1 kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing Kota Malang mengatakan bahwa, ” hampir tiap tahun kampung ini di lounching dalam rangka peningkatan promosi kampung.
Artinya semangat festival ini seperti lounching bahwa kampung ini masih eksis dengan menggeser acara di malam hari karena lampionnya menyala”, Imbuh suheni.

Selain pawai dan karnaval lampion, acara di isi dengan hiburan tari-tari lampion termasuk musik rebana yang mengiring pemotongan tumpeng. Hadir dalam acara pak Dion Inisiator Kampung Lampion Wangi yang memberikan motivasi kepada warga.

Kampung lampion itu kampungnya orang kreatif, industri lampion ada disini banyak orang pesan lampion untuk sport wisata disini, Oleh karena itu warga harus lebih kreatif membuat lampion berkarakter dan menjadikan tempat nongkrongnya anak muda di malam hari dengan backgroud lampion.

Hadir pula dalam acara itu, Kakang Mbakyu Cilik Kota Malang, Duta Budaya dan Museun Kota Malang, mahasiswa Diploma Pariwisata Unmer serta perwakilan dari kampung tematik di Kota Malang serta Forkom Pokdarwis Kota Malang yang semua berswafoto karena keunikan lampion di kampung ini.

Ki Demang selaku Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang menyampaikan, “kampung lampion bisa menjadi tempat co-working space bagi pelaku ekonomi kreatif disini. Karena sub sektor desain grafis, desain interior eksterior yang memakai lampu bisa dikerjakan disini. Oleh karena itu kampung ini cocok menjadi kampung wisata edukasi pembuatan lampion selain kampung untuk selfie,” ungkap pria yang bernama asli Isa Wahyudi, seniman topeng dari Kampung budaya Polowijen.

” Sub sektor kerajinan, fashion, seni pertunjukan menjadi modal promosi pengebangan ekonomi kreatif yang semua bertemakan lampion. Ujung-ujungnya sub sektor fotografi, videografi anak mempublish Kampung Lampion. Kegiatan di kampung ini justru menariknya di malam hari yang dapat dijadikan tempat nongkrong anak muda,” pungkasnya. (Ki Demang)

Kontributor

Comment

Leave a Reply