Wartaindo.news – Sang Arsitek awalnya minta masukan dari seorang budayawan kraton Kasunanan Surakarta yaitu Gusti Puger. Dimana pendekatan spiritualitas bahwa kraton punya kiblat 4 pancer 8. Ada 4 kiblat (barat-timur-utara-selatan) ditambah tenggara-barat laut-barat daya-timur laut. Jika dibuat menjadi hexagonal, akan dapat menimbulkan protes, karena mirip simbol Yahudi.
Dalam aplikasinya ada satu garis lurus imajiner yang menghubungkan Bangsal Pagelaran hingga Tugu Pamandengan (di pandang) di depan Balaikota. Konon Sinuhun harus bebas hambatan untuk mandeng (memandang) ke tugu tsb.
Filosofinya: Sinuhun sekaligus Khalifatullah Panetep Panatagama, dalam tugas selalu melihat 4 penjuru besar serta 4 penjuru kecil mata angin. Konsep pemerintahan Mataram: hastabrata (8 konsep). Dan fokus utama tegak lurus memandang kepada Sang Pencipta.
Konsep tersebut dituangkan si arsitek, seperti yang beberapa hari yang lalu didemo. Mereka mendemo konsep si arsitek yang baru diselesaikan separo jalan, karena menggunakan anggaran 2 tahun non multiyears.
Demikian bincang-bincang kami dengan Gusti Puger.
Semoga bisa menjadikan pencerahan bagi masyarakat Surakarta Hadiningrat.
Kontributor : Danny
Comment