by

Dinas Pendidikan Klaten Bakal Regrouping 24 SD Tahun Ini

-Daerah, Pendidikan-1,236 views

Wartaindonews, KLATEN – Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten berencana menggabungkan (regrouping) dua puluh empat Sekolah Dasar (SD) di 2019 mendatang. Hal ini dilakukan menyusul imbauan dari pemerintah pusat, yang bertujuan mengatasi masalah kekurangan tenaga guru, peningkatan mutu, serta efisiensi biaya perawatan gedung sekolah.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Klaten, Sri Nugroho membenarkan, tahun 2019 akan ada dua puluh empat locus SD yang akan di-regrouping. Namun sayang, dia lupa terkait data SD yang rencananya akan di-regrouping.

“Datanya saya lupa, seingat saya SD yang ada di daerah perbatasan seperti Gantiwarno, Cawas ,Polanharjo dan masih banyak lagi,” jelasnya ,disela-sela upacara Hardiknas,kamis (02/05). 

Pihaknya juga menjelaskan, meskipun dipastikan akan di-regrouping, tetapi terkait waktu masih menunggu kejelasan dan proses. Apalagi regrouping diusulkan oleh pihak setempat dengan alasan jaraknya tidak terlalu jauh antara dua sekolah, dan jumlah siswa sedikit.

“Namun waktunya belum pasti, karena dalam regrouping harus ada persetujuan dari masyarakat supaya di kemudian hari tidak jadi gejolak,” imbuhnya.

Dijelaskan Sri Nugroho, alasan lain dilakukan regrouping untuk mengatasi kekurangan tenaga guru khususnya SD. Di mana tiap tahun jumlah guru pensiun sangat banyak. Dan tahun 2019 diperkirakan akan ada puluhan guru yang memasuki pensiun. 

“Ada sekitar puluhanan guru yang bakal pensiun di tahun 2019, karena saat zaman Inpres ada perekrutan guru secara serentak, dan kini pensiun paling banyak,” katanya. 

Di samping itu, rata-rata hanya ada beberapa sekolah yang guru kelas semuanya PNS. Di setiap SD banyak guru yang masih honorer, menurut dia, dari informasi yang diterimanya,sekolah yang bersangkutan banyak yang tidak mampu bayar guru honorer .

“Bicara mutu pendidikan tentu tidak bisa pasang target. Karena kebanyakan guru pengabdi, bagaimana bisa menekan kinerja, sedangkan kita tidak bisa memberikan imbalan sepantasnya, jadi terkesan ewuh pakewuh. Syukur ada yang mau mengabdi,” katanya. 

Mengatasi kekurangan guru tersebut, Disdik juga telah beberapa kali mengajukan usulan penambahan guru PNS. Tetapi formasi yang diterima selalu saja kurang untuk pemenuhan kekurangan guru tersebut. (Wendy)

Kontributor

Comment

Leave a Reply