Wartaindonews, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya menyampaikan pemindahan ibu kota baru di hadapan DPD/DPR RI. Hal ini disampaikan dalam pidato kepresidenan saat sidang bersama DPD/DPR RI hari ini.
“Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan,” ujar Jokowi di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Menurutnya, pemindahan ibu kota baru bukan hanya sebagai simbol dan identitas bangsa, namun hal ini juga mencerminkan kemajuan bangsa. Jokowi bilang, pemindahan ibu kota juga demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi.
“Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya,” jelasnya.
Sebagai catatan, Jokowi memastikan ibu kota Indonesia akan dipindah ke Pulau Kalimantan. Untuk lokasinya, Jokowi menurut rencana akan mengumumkan hari ini.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan biaya pemindahan ibu kota baru mencapai Rp 466 triliun. Nantinya, pembiayaan pembangunan ibu kota baru akan berasal dari APBN, BUMN, skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan fasilitas pendukung yang dibangun oleh pihak swasta. Sedangkan modal yang dimiliki pemerintah untuk membangun ibu kota baru sekitar Rp 150 triliun.
Ada dua opsi wilayah yang menjadi lokasi ibu kota baru, yakni kawasan Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur serta Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah. (*)
Sumber: Kumparan
Comment