Wartaindo.news – Sragen, Masyarakat Desa Kedungrejo, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali, dan Desa Gilirejo Baru, Kec. Miri, Sragen mengaku sangat merindukan perhatian dari pemerintah kabupaten maupun pemprov. Pasalnya, kondisi jalan satu satunya yang menghubungkan ke desa Gilirejo baru, adalah jalan perbatasan utama di desa paling timur wilayah Boyolali dan paling barat wilayah Sragen tersebut dalam kondisi rusak parah.
Akses utama yang menghubungkan Desa Kedungrejo, Desa Gilirejo Baru ke dunia luar dan pusat kecamatan, kabupaten itu sudah rusak puluhan tahun. Tak hanya menganggu kelancaran aktivitas, rusaknya jalan juga sudah banyak mencelakakan warga.
“Saya ingat terakhir kali diperbaiki itu 27 tahun lalu ketika menterinya Sulasikin Murpraptomo. Sampai sekarang belum ada perbaikan lagi. Wis nggak iso dikojahke mas bagaimana kondisinya. Kalau jalan yang lain kita bingung menghindari lubang, di sini kita bingung nyari celah jalan yang bisa dilewati ban. Saking semua sudah dipenuhi lubang, ” ujar warga setempat, Giyanto/topel, minggu (3/2/2019).
Padahal menurutnya jalan itu adalah jalur utama yang selama ini menjadi tumpuan akses warga Gilirejo Baru dan warga perbatasan Boyolali. Jalan itu juga menjadi satu-satunya jalur yang dilewati warga dua desa di perbatasan Sragen dan Boyolali untuk menuju ke kecamatan dan kabupaten jalur anak-anak ke sekolah SMP-SMA ke Gemolong, Kacangan Andong.
Bayangkan bagaimana perjuangan warga dan anak-anak tiap hari harus menikmati jalan seperti itu. Warga sini yang merantau tiap mau pulang, nggak ada yang ditanyakan selain apa dalane wis didandani,”(apa jalanya sudah dibetulin”) Apa lagi musim hujan begini Mas. Jane wilayah sini ya jik masuk peta Boyolali dan Sragen dan Indonesia, tapi kok ora pernah didandani blas ” tukasnya.
Warga sangat berharap ada perbaikan dari Pemkab atau pihak terkait sehingga akses jalan minimal bisa dilewati tanpa was-was kecelakaan atau terperosok lagi.
“Sudah beberapa kali, ada ibu hamil tua mau periksa ke luar, sampai mrocot di jalan. Yang jatuh terperosok lubang atau terpeset sudah nggak kehitung Mas, ” tukasnya.
Kepala sekolah SMPN SATAP MIRI Rokhim niat kami adalah pengabdian untuk anak anak yang berada dipinggiran kota Meskipun ribuan jalan berlubang yang kami lewati, tidak mengurangi semangat kami mendidik anak anak didik kami rasa lelah pun hilang ketika sudah ketemu anak anak didik yang begitu santun (tukasnya).
Kades Gilirejo Baru, Hartono tak menampik kondisi kerusakan jalan utama di desanya itu. Ia pun berharap segera ada penanganan sehingga warga di perbatasan seperti desanya juga bisa menikmati jalan yang layak seperti warga di wilayah lain.“Harapannya kami dan warga seperti itu Mas, ” tukasnya.
Kontributor – Warsito
Comment