Wartaindonews, Sragen – Dandim Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno,S.I.P memotong pita tanda selesainya rehab rumah tak layak huni milik mbah Mukimin umur 78 alamat Karangbendo RT.38/05, Kroyo, Karangmalang, Sragen yang direhab oleh anggota Koramil 02/Karangmalang seminggu yang lalu. Program bedah rumah tersebut disponsori oleh UPTPK ( Unit Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Kemiskinan) dengan memberikan anggaran sebesar Rp. 5.000.0000.
Mbah Mukimin tinggal sendirian dirumah tersebut, isteri tak punya karena lama bercerai dan mempunyai 2 orang anak yang salah satunya berada di Bogor namun kondisinya tak jauh beda karena hanya berprofesi sebagai buruh. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja Mbah mukimin mengandalkan bantuan dari tetangga. Sasaran bedah adalah perbaikan atap genteng yg bocor, mengganti reng dan kasau yg rusak, cor lantai dan teras, sekat kamar serta plester dinding dan pengecatan.
Dalam sambutannya Dandim mengatakan “saya sengaja minta diacarakan secara sederhana dan tidak banyak undangan, guna menghindari kerumunan karena masih dalam masa PSBB”. “Kegiatan ini bukan sekedar rehab RTLH namun sebuah bentuk sinergitas dan kepedulian antara TNI Polri, pemerintah daerah, PLN dan UPTPK kepada masyarakat yang membutuhkan, saya minta tradisi ini diwariskan kepada generasi penerus supaya tradisi gotong royong terus ada di Indonesia” tambahnya.
Dandim berpesan kepada Mbah mukimin agar hasil rehab rumah dirawat dan dijaga. Selain itu Dandim memberikan kasur bantal dan guling untuk Mbah mukimin dengan harapan di sisa usianya bisa tidur lebih nyaman.
Sementara Plt Camat Karangmalang Drs.catur sarjanto,M.Si mengapresiasi kegiatan bedah rumah milik Mbah mukimin. “Saya mewakili seluruh warga Karangmalang mengucapkan terimakasih kepada TNI yang telah menjadi pelopor bedah rumah ini, luar biasa dengan dana yang minim bisa mengubah rumah yang sebelumnya sangat kotor, hujan pun bocor karena banyak genting yang pecah, sekarang lantai sudah di plester sehingga lebih bersih dan sangat layak untuk ditempati”. Red(heri/hms)
Comment