Wartaindonews, KLATEN – Sebanyak 900 perangkat desa baru hasil rekrutmen 29 April 2018 diundang ke rumah dinas Bupati Klaten. Para perangkat desa diajak menyosialisasikan ke warga untuk tidak golput pada Pemilu 17 April 2019 karena satu suara sangat menentukan kelangsungan pembangunan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, pengisian perangkat desa di Kabupaten Klaten telah dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlangsung clear and clean jelas dan bersih. Karena itu Bupati Klaten mengapresiasi Kepala Desa se Klaten yang telah memberikan hak prerogratifnya berupa pengisian perangkat desa yang dilakukan secara clear and clean dengan melibatkan pihak ketiga perguruan tinggi.
“Saya mengingatkan agar semua perangkat desa hasil untuk loyal kepada pimpinan. Kalau di desa loyal kepala kepala desa, kalau tingkat kecamatan loyal dengan camat, tingkat kabupaten loyal dengan Bupati, tingkat provinsi loyal dengan Gubernur dan tingkat pusat loyal kepada Presiden,” tegas Bupati Klaten Sri Mulyani, jumat (05/04).
Dalam rangka menyukseskan Pemilu, Bupati Klaten berharap, agar perangkat desa menyosialisasikan untuk tidak golput, namun agar dapat menggunakan hak suaranya secara baik. Pasalnya, satu suara akan sangat menentukan kelangsungan pembangunan Bangsa Indonesia ke arah Indonesia yang lebih maju.
Lebih lanjut, Bupati Klaten juga mengajak perangkat desa di Klaten untuk mendoakan Presiden Indonesia agar dikuatkan, dimampukan dan disabarkan dalam memimpin Bangsa Indonesia. Para perangkat desa juga diajak untuk mendukung visi Pemerintah Kabupaten Klaten dalam rangka mewujudkan visi menuju Kabupaten Klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing.
Pada acara tersebut juga diisi pemaparan pengalaman sebagai perangkat desa yang dilakukan Anggito seorang perangkat desa di Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten.
“Pengisian perangkat desa dengan sistem clear and clean oleh Bupati Klaten sangat baik sehingga perangkat desa yang terpilih langsung dapat diangkat sebagai perangkat desa. Berbeda dengan pengisian perangkat desa dahulu,” katanya .
Anggito memaparkan, bahwa dirinya diangkat sebagai perangkat desa setelah menjalani masa uji coba sebagai perangkat desa selama satu tahun dan setelah satu tahun baru diangkat sebagai perangkat desa. Yang patut disyukuri lagi, sekarang semua perangkat desa baik lama dan yang baru sama-sama mendapat penghasilan tetap (siltap) Rp 1.800.000. Kalau tahun 2004 dan 2005.
“Belum ada siltap namun adanya tambahan penghasilan (tamsil) yang besarannya tidak sebesar siltap. Maka dari itu agar perangkat desa juga bersyukur karena bisa dikumpulkan secara bersama-sama oleh Bupati Klaten di rumah dinas, yang dalam sejarah belum pernah ada perangkat desa dikumpulkan secara bersama-sama di rumah dinas Bupati Klaten,” ujarnya .
Anggito menambahkan, sejak UU Desa disahkan pada 18 Desember 2013 sejak saat itu Dana Desa (DD) digelontorkan ke seluruh desa di Indonesia sebesar Rp 200 triliun dan ke depan Dana Desa bisa jadi tambah menjadi dua kali lipat mencapai Rp 400 triliun.
Pada acara ngopi Merapi bersama tersebut, para perangkat desa juga diberi kesempatan foto bersama dengan Bupati dan diberikan souvenir berupa jilbab warna merah. (Madi)
Comment