Wartaindonews, Pangkal Pinang – Puluhan warga di Kelurahan Air Mawar, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Senin (7/10/2019) malam, menggerebek aktivitas tambang timah illegal tak jauh dari lokasi perumahan warga.
Sejumlah pekerja tambang hanya bisa pasrah saat disergap warga. Aksi tersebut dilakukan, lantaran warga resah karena suara bising dari sumber mesin yang beraktivitas. Membuat waktu istirahat masyarakat terganggu, apalagi keberadaan tambang berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Menurut warga setempat, aktivitas tambang timah illegal di kawasan ini memang cukup marak dan sudah sejak lama, namun warga tidak mempermasalahkannya selagi tidak bekerja di malam hari.
“Sudah dua malam ini mereka bekerja malam hari, sudah kita peringatkan tapi mereka membandel. Malam ini kita dari dua RT menghentikan paksa aktivitas mereka karena mengganggu orang mau istirahat,” kata Ketua RT 01, Kelurahan Air Mawar, Mulyono.
Warga menduga pemilik tambang illegal tersebut seorang oknum aparat.
“Mereka (penambang) disuruh bosnya bekerja malam hari, dari oknum aparat bernama Pak Toni, kami tidak tahu dia itu sebenarnya siapa tetapi yang kami tahu namanya Pak Toni, oknum aparat di Babel,” jelas Mulyono.
Mirisnya, aktivitas tambang tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan istirahat warga, tapi juga merusak kebun tebu yang berdiri di lahan Pemerintah Kota Pangkalpinang. (as/wb)