Wartaindonews, SRAGEN – Upaya melawan money politics jelang pemilihan kepala desa (Pilkades) digaungkan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sragen. Salah satunya membuat usulan format tahapan kampanye yang akan diajukan ke Pemkab Sragen. FKKD sendiri mengakui calon kades bisa menghabiskan uang sampai Rp 600 juta untuk kontestasi pilkades.
FKKD berkumpul pada Jumat (14/6) siang untuk membahas rumusan usulan terkait antisipasi adanya money politics. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mendewasakan masyarakat dalam pendidikan politik.
Wakil Ketua FKKD, Siswanto menyampaikan, pilihan serentak pilkades ada 167 desa. Belajar dari pilihan serentak sebelumnya, FKKD berusaha menyetop money politics. Sehingga terpilih kades yang komitmen memajukan desa yang dipimpinnya.
”Kami masih bahas dan ajukan ke bupati dan didiskusikan bersama, sebelum pemilihan ada formula agar money politics tercegah,” ujarnya.
Siswanto menuturkan biaya satu orang calon bisa mencapai Rp 600-700 juta dalam satu kali pemilihan. Terlepas mereka jadi terpilih atau tidak. ”Itu tidak bisa dipungkiri, kalau dipungkiri itu bohong,” tegasnya.
Jika hal itu diteruskan dan tidak dihentikan, kualitas kades akan buruk. Selain itu kualitas kades juga tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia yakin jika semua komitmen, baik botoh maupun calon kades juga tidak akan banyak bermain money politics.
”Kalau perlu formulasi yang kita rumuskan ini sudah masuk sampai ke panitia ke tingkat desa,” tegasnya.
Dia menuturkan persoalan money politics ini diharapkan tidak mempengaruhi tingkat kehadiran pemilih. Kades terpilih tetap didapat dari suara terbanyak meski partisipasi bakal merosot karena tidak ada money politics.
Sementara Ketua FKKD Sutrisna menuturkan, salah satu usulan yakni deklarasi masuk dalam suatu tahapan. Sehingga baik calon petahana maupun penantang punya komitmen. Ditambah juga upaya menjalin kerjasama dengan penegak hukum menekan money politics.
”Kita buat kesepakatan dan segera disosialisasikan. Lha nanti sudah dibuat panitia tingkat desa, makannya kita gerak cepat. IsyaAllah, minggu depan kita ketemu Bupati,” bebernya. (*)
Sumber: Jawapos