Wartaindonews, KARANGANYAR – Megengan adalah sebuah budaya di daerah Jawa pada tanggal terakhir bulan Sya’ban (Ruwah) untuk menandai awal masuknya bulan Ramadhan.
Tradisi Megengan dalam bahasa Jawa berasal dari kata Megeng yang berarti menahan.
Megengan adalah budaya yang memiliki makna bahwa sebentar lagi seluruh manusia yang beragama Islam di seluruh dunia harus mampu menahan seluruh hawa nafsunya di bulan Ramadhan.
Tradisi Megengan selalu identik dengan bancakan atau Syukuran. Dalam acara syukuran yang menjadi ciri khas utama adalah,”Kue Apem”.
Kue Apem adalah simbol dari bahasa Arab Afwun yang berarti ampunan. Istilah ampunan ini artinya seluruh masyarakat khususnya Jawa bersyukur karena akan memasuki bulan yang penuh dengan ampunan dari Allah SWT.
Selesai acara bancakan Apem, biasanya masyakarat Jawa menutup tradisi Megengan dengan sebuah tradisi mandi di sebuah sendang (telaga) atau lebih di kenal dengan tradisi padusan. Padusan dalam bahasa Jawa berarti Mandi.
Padusan bagi masyarakat Jawa diartikan sebagai simbol sebelum memasuki bulan Ramadhan, jiwa dan raga harus bersih dari segala sifat munkar agar saat menjalani puasa, kita tidak terbebani atas segala dosa yang ada. (Tutty)
NU Karanganyar