Wartaindonews – Maaf kalau saya baru tahu bahwa anda seorang Katolik yang menikah pada tanggal 10 Februari 2019 di Paroki St. Albertus-Bekasi. Menuliskanmu kembali bukan semata karena anda Katolik, karena semalampun aku telah menuliskan tentangmu.
Terlepas dari peci yang selalu engkau kenakan dan tidak pernah menggunakan atau menuliskan Santo pelindungmu setiap kali anda tampil, tapi saya juga bersyukur bahwa bisa mengenalmu sebagai seorang Katolik dengan Santo pelindung yang luar biasa.
Saya baru saja ditanya oleh seorang umat bagaimana sikap KWI terhadap sepak terjang anda di dalam politik yang jauh dari semangat Katolik. Saya hanya menjawab seadanya. Menuliskanmu sekarang bukan karena juga pertanyaan itu, tapi lebih pada Santo pelindung yang menjadi pelindung anda.
Saya hanya berharap bahwa anda memang Katolik sejati yang tahu walau tidak semua ajaran Gereja Katolik termasuk sikap politik seorang politisi Katolik seperti anda di dalam politik praktis. Minimal anda tahu bahwa tujuan akhir dari politik adalah untuk kebaikan bersama yang diraih dengan kejujuran, kebenaran dan keadilan dan bukan dengan hoax, kebencian dan menyebarkan fitnah atau kebencian.
Dengan kata lain, harapan saya bahwa anda bukan sekedar Katolik “KTP” atau Katolik “napas” (Natal dan Paskah). Sebagai seorang imam, saya bangga bahwa ada umat Katolik yang terlibat di dalam dunia politik praktis, terlepas apapun partai yang anda pilih. Di partai anda ada sosok Pius Lustrilanang dan mungkin masih ada kader anda yang beragama Katolik.
Comment