Wartaindonews, Sragen – Bertempat dilapangan Taruna sragen tujuh puluhan siswa siswi berseragam kaos lengan panjang sedang latihan baris berbaris. Tak lain dan tak bukan mereka adalah pasukan yang sedang berlatih PASKIBRA.
Tampak pula beberapa lelaki kekar memakai kaos lengan panjang dan celana panjang loreng serta memakai sepatu Lars, mereka adalah pelatih paskibraka dari Kodim 0725/sragen. Mereka adalah Peltu Sungari, Serma Ifa Aiwa, Serma muhlisin, Serka Eko Budi, 5 anggota dari 408, 6 dari Polres sragen dan 2 orang dari Kesbangpol linmas.
Sebelum melaksanakan latihan diantaranya apel pagi pukul 07.00 wib dilanjutkan peregangan, senam pagi, lari keliling lapangan Taruna sebanyak 3x dilanjutkan penguatan dengan jalan jongkok, push up dan sit up dilanjutkan latihan PBB ditempat dan berjalan. Selesai pemanasan baru dilaksanakan latihan inti yakni pengibaran bendera dan penurunan bendera sebanyak 2x disambung sore hari pengibaran dan penurunan sebanyak 1x.
Pasukan paskibraka tersebut merupakan orang orang terpilih yang ditunjuk dari sma dan smk se kabupaten sragen dan diseleksi lagi oleh tim gabungan TNI Polri, Kesbangpol dan Dispora. Selain postur yang tegap dan tinggi kesehatan dan mental baja juga dibutuhkan dalam perekrutan pasukan pengibar bendera ini. Latihan ini dimulai pada 30 Juli 2019 dan akan dilaksanakan geladi bersih pada tanggal 13-14 agustus 2019 mendatang.
Salah satu siswa bernama Galih Wahyu Ariandi Klas XI SMAN 2 Sragen yang kebetulan anak dari Pelda Suwandi anggota dari Kodim 0725/Srg mengaku senang mengikuti kegiatan paskibra ini.
Tidak ada yang memaksa ia menjadi paskibra karena menurutnya dengan mengikuti kegiatan ini akan menambah banyak teman, mendapat pengalaman baru dan membina mentalnya sehingga menjadi pribadi yang tangguh, karena ia bercita cita untuk mendaftar menjadi Anggota TNI dari jalur AKMIL.
Peltu Sungari menyampaikan dia rela berpanas panasan demi melatih pasukan pengibar bendera ini. Ia berharap dengan latihan yang sungguh sungguh ini akan berbuah manis pada saat upacara 17 an dengan tidak adanya halangan atau gangguan yang menyebabkan Upacara tidak khidmad. Karena selama 2 minggu dilatih diterik panas matahari supaya pada pelaksanaan tidak ada anggota paskibra yang sakit atau pingsan. Red(Heri/hms)
Comment